Kepala DPMDes: Kisruh Kunci Jawaban Diduga Ulah Oknum Pimpinan Media

Akun Facebook Putra Soromandi mengunggah foto kunci jawaban yang bermasalah. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Kepala Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kabupaten Bima, Drs. Andi Sirajudin mengungkapkan perihal bocornya kunci jawaban yang mejadi salah satu masalah dipelaksanaan rekruitmen perangkat desa se Kabupaten Bima yang dilaksankan, Senin, 15 Mei 2017 lalu.


"Dalam pengadaan perangkat desa se-Kabupaten Bima, proses seleksi dibutuhkan untuk Sekretaris Desa (Sekdes), Kepala Urusan (Kaur) Desa, Kepala Seksi (Kasi) dan Kepala Dusun (Kadus). Tidak semua desa melakukan penerimaan 4 kebutuhan formasi tersebut. Tapi disesuaikan dengan kondisi yang ada di masing-masing desa," ujar dia di kediamannya, Jum'at, 19 Mei 2017 malam ini.


Andi mengaku, soal kunci jawaban, sehari sebelum pelaksanaan tes dilakukan. Salah seorang pimpinan media di Bima berinisial R (Pimpinan Redaksi KS), menghubunginya lewat aplikasi messenger pada akun FB miliknya (Andi Sirajuddin-red).

"Sekitar pukul lima sore (17.00 WITA), R meng-chating saya dan mengatakan bahwa dia mengetahui ada kunci jawaban yang beredar. Foto kunci jawaban itu pun di kirim oleh R," kata Andi.

Ia menjelaskan, dalam isi chatingannya itu pun, R menyampaikan agar adiknya dibantu bisa diluluskan. Adik R ini berinisial A dan dia peserta calon Sekretaris di salah satu desa yang ada di Kecamatan Soromandi. 

Kata dia, R pun sempat menyampaikan keinginannya untuk menyaksikan pembagian soal di esok harinya (Senin, 15 Mey 2017)--hari di mana pelaksanaan rekruitmen perangkat desa digelar.

"Pagi itu, kami duduk bersama dalam ruangan saya. Ada anggota dari aparat saat itu juga," ungkap dia.
Namun, setelah proses tes dan pengumuman hasil kelulusan di sampaikan para panitia seleksi tiap-tiap desa. Dirinya pun merasa kaget, saat R melaporkan adanya kunci jawaban yang bocor. 

"Saya tahu soal kunci jawaban sejak H-1 (Minggu, 14/5/2017) sore hari sekitar pukul 17.00 WITA setelah di chating oleh R. Tapi, saya merasa heran, kok dia tidak melaporkan ke pihak yang berwajib soal bocornya kunci jawaban, malah dihebohkan lewat sosial media," tandas Andi.

Ia mengungkapkan juga, belum lama ini dirinya didatangi para awak media, pihak dari partai politik dan tim sukses yang disebut-sebut oleh media sebagai penjual kunci jawaban seperti kejadian di Desa Punti, Kecamatan Soromandi.


"Di hadapan teman-teman pers dan ada sekitar 5 orang, terduga penjual kunci jawaban berinisial Bhr ini mengaku bahwa dia mendapat kunci jawaban dari R (Pimpinan Redaksi KS)," ujarnya.

Ia mengkonfrontir pula, soal tudingan miring yang diarahkannya terkait keterlibatan dirinya dalam temuan beredarnya kunci jawaban sebelum tes dilakukan.

"Terus terang, saya berhubungan dengan soal, hanya pada saat mengambil paket soal dan kunci jawaban dia rumah salah satu Tim Penyusun Soal dari 4 akademisi yaitu Damhuji. Itu  H-1 atau hari Minggu pagi dan hanya soal untuk 7 Desa di Kecamatan Tambora. Hal ini diatur dalam Perbup No. 8 tentang Perangkat Desa yang diperkuat adanya Perda No.1 tahun 2015," jelas dia.

Andi SirajuddinGOOLE/www.incinews.com
Setelah itu, sambung Andi, soal tersebut disimpan di dalam kamar rumahnya. Soal akan diserahkan setelah pembuatan berita acara dengan panitia seleksi yang dinyatakan complete dari 7 desa yang ada di sana. Kegiatan penandatanganan dan serah terima soal dalam satu paket untuk Kecamatan Tambora digelar di kediamannya di Kelurahan Santi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima.

"Itu pun yang mengatur adalah Kabid saya dan ada seorang staf di kantor. Dan soal-soal yang lain dibawa Tim Penyusun, hari Senin pagi pas di waktu seleksi itu dilangsungkan. Saya sempat berpikir ingin membawa semua soal. dari Tim Penyusun setelah digandakan yang tidak di-back up petugas saat itu. Tapi, kata hati saya  sepertinya menganjutkan membawa soal untuk Tambora saja. Sedangkan yang lain, biarkan langsung di bawa Tim Penyusun ke Kantor DPMDes Kabupaten Bima, besok paginya," papar Andi menegaskan.

Kembali ke soal Si R. Mantan Kadisdukcapil Kabupaten Bima itu mengaku, setelah di cek adik kandung R yang menjadi calon Sekdes itu ternyata tidak lolos. Tapi, dua adiknya di dua desa yang berbeda di Kecamtan Soromandi itu lulus.

"Saya menduga adik kandungnya tidak memiliki uang, dan yang ada hanya dua adiknya yang lulus. Rumornya seh satu kunci jawaban di hargakan Rp5 juta saat itu," ucap dia.

Dirinya pun pernah bertanya pada R dari mana kunci jawaban itu di dapat. Tapi, oleh R, kata Andi, dia tidak mengaku secara jelas dari mana kunci jawaban itu diperolehnya.

Dia pun mensinyalir bahwa, adanya pelaporan yang disampaikan R ke pihak penyidik adalah motivnya karena tidak diakomodirnya keinginan R untuk diloloskan adiknya yang calon Sekdes itu. Sepertinya, diakui dia ada pihak yang ingin memerasnya.

"Keterangan ini yang saya sampaikan kepada penyidik Ditreskrimsus Polda NTB yang memerrksa saya seharian dari pagi sampai sore di Mapolres Bima Kota, hari ini. Dan mungkin penyidik Polda sudah turun ke lokasi di Kecamatan Soromandi untuk menindaklanjuti adanya temua soal bocornya kunci jawaban ini," tandas dia, di kediamannya sekitar pukul 20.00 WITA, malam tadi.

Intinya, kata Andi, pihaknya tidak pernah berhubungan langsung dalam pengaturan hingga penggandaan apalagi penyusunan soal dan kunci jawaban. Bahkan ia menduga, sudah banyak uang orang yang diambil dalam kaitan penjualan kunci jawaban yang bocor di awal ini.

"Ada di pemberitaan salah satu media online yang mewartakan bahwa Bhr telah memproyekkan kunci jawaban ini. Dan hasil penjualan kunci jawaban dikabarkan nilainya Rp5 jtua per lembar," pungkasnya.

DIa pun merasa heran dengan cara R. kata dia, jika R memiliki iktikad baik, semestinya R menyampaikan temuannya di saat pertama peredaran kunci jawaban itu ditemukan, yaitu sehari sebelum tes dimulai.

"Kenapa tidak diekspose saat Minggu sore. Harusnya dia jangan kirim ke saya namun diberitakan saja, agar masalah yang muncul pasca tes ini tidak terjadi. Inikan heboh kunci jawaban setelah lulus dan keberadaan kunci jawaban sudah di tangan para panitia seleksi yang ada dimasing-masing desa. Kondisi kunci jawaban yang sudah dipakai untuk pemeriksaan hasil tes baru diributkan. Sepertinya ini seperti nyanyian kecewa saja," ujarnya 

Sementara itu, Bhr dan R yang mencuat namanya dibalik adanya dugaan penyalahgunaan kunci jawaban yang sebagaimana beredar di dunia maya dan berdasarkan pengakuan Kepala DPMDes Kabupaten Bima itu, masih dilakukan konfirmasi terkait pemberitaan ini. (RED)

Related

Politik dan Hukum 7446456700441457314

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item