Legislator Minta Tangkap Aktor Intelektual Pengepungan di Tolouwi

Edi Muhlis Anggota DPRD Kabupaten Bima. FACEBOOK/Edi Muhlis
KABUPATEN BIMA - Anggota DPRD Kabupaten Bima, asal Desa Laju, Kecamatan Langgudu, Edi Muhlis menanggapi persoalan konflik antar warga Desa Laju dan Desa Tolouwi. 

Baca: Laju VS Tolouwi, Ini Kronologisnya Kata Kapolres
Baca: Laju VS Tolouwi, Ovan Jatuh Setelah Tembakan Peringatan Dilepas Aparat

Kata duta Partai Nasdem Kabupaten Bima itu, mengakui memang wilayah hukum Kecamatan Langgudu merupakan kewenangan Polres Bima Kota. Namun, ada beberapa catatan yang mesti jadi catatan dalam konflik yang terjadi ini.

Kata dia, awal insiden terjadi. Tingkat koordinasi dua lembaga Polres (Polres Bima Kota dan Polres Bima) sangat kurang harmonis. Sebabnya, tindakan pencegahan dan bentuk koordinasi ditingkat lapangan pun dalam menangani konflik sangatlah minim

"Semestinya, di tingkat inteligen aparat sudah bisa menggamparkan dampak yang terjadi dan segera saling berkoordinasi untuk meredam konflik di awal. Ini catatan kami, dan kami pun mengupayakan langkah ini. Tapi, berhubung ini soal hukum yang menciptakan rasa adil bagi warga, mestinya pelaku awal itu segera ditangkap dan reaksi warga pun tak mencari caranya sendiri," ujar dia, Senin, 15 Mei 2017.

Dia pun menjelaskan, saat kejadian Senin (8/5/2017) sore pekan lalu itu, dari sumber masyarakat yang ia rampung. Kejadian di Desa Tolouwi itu ada aktor intelektual di dalamnya. Diceritakannya, sebelumnya, hilangnya HP warga Laju yang diduga dijambret warga Tolouwi sudah dikoordinasikan untuk segera dikembalikan dan pelakunya di proses. 

Baca: Desakan Berbagai Elemen Minta Eka Fathurrahman Dicopot, Diperiksa dan Diadili
Baca: Edy Muhlis: Jika Masalah ini Tak Diselesaikan, Eka Fathurrahman Dicopot Saja
Baca: KMBJ Laporkan Eka Fathurahman ke Divisi Propam Mabes Polri

Namun, sambung Edi, proses itu buntu. Akhirnya, sekitar 20 orang remaja dari Laju ada yang berstatus mahasiswa dan didampingi aparat desa berangkat ke Desa Tolouwi. Setiba di sana, pas rombongan satu pick up dan beberapa motor masuk kawasan pemukiman warga Tolo Uwi, diakui saksi yang menceritakan ke dia kisah itu, bahwa jalan masuk desa tolo uwi sudah ditutup.

"Nah, dari sini sudah ada niatan bahwa kehadiran warga di Desa Tolouwi sudah ingin dibantai," jelas dia.

Kemudian, pas pengepungan terjadi, kata Edi, korban atas nama Asikin ini adalah yang jaga motor. Sedangkan yang lainnya naik dan masuk di salah satu rumah warga. Proses pengepungan ini cepat dan sepertinya di organisisir. Dia menduga ada aktor iuntelektual di belakangnya.

Baca: Kemarin Asikin, Hari ini Ovan yang Meninggal di RSUD Bima

"Aktor intelektual ini yang mesti di cari tahu oleh Polisi. Ini jelas ada pelaku yang men-design pengepungan dan pembacokan warga Laju saat itu," kisah dia.

Di sisi lain, pihak Warga Desa Tolouwi baik Kepala Desa atau pihak terkait masih di upayakan dikonfirmasi lanjut soal ini. 


Dan sementara itu, Kapolres Bima, AKBP. M. Eka Fathurrahman, SIK menanggapi pernyataan Edi bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam terkait informasi tersebut.

"Kita akan lakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap aktor intelektualnya," janji Eka dalam pesan Whatsapp-nya yang disampaikan ke Metromini. (RED)


Related

Politik dan Hukum 2029772933770248095

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item