Dandim Bima Tanggapi Berita Kompas.com Soal Anggota TNI yang Ikut Pilkades

Sejumlah awak media foto bersama Komandan Kodim 1608 Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra saat acara coffree morning, Rabu, 12 September 2018 lalu. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Pasca jumpa pers atau acara coffee morning dengan awak media di Aula Kan tor Kodim 1608/Bima, Rabu, 12 September 2018 lalu. Sebuah media nasional www.kompas.com merilis berita dengan judul, "Komandan Kodim Bima Persilahkan TNI Aktif Ikut Pilkades Serentak 2018". Berita itu dipublikasikan Kamis, 13 September 2018, tepat pukul 07:30 WITA. Alhasil berita tersebut, mendapat tanggapan kembali dari Komandan Kodim (Dandim) 1608 Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra.

Kompas.com merilis, Dandim 1608 Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra memperbolehkan anggotanya untuk maju dalam pencalonan pemilihan kepala desa serentak tahun 2018. Kata Dandim, sambung Kompas, sesuai aturan di TNI, personel aktif tidak dilarang ikut pilkades atau pemilihan kepala desa serentak. Dandim juga mengatakan bahwa selama pendaftaran, anggota aktif tidak perlu mengajukan cuti atau pensiun dini. 

"Namun, khusus Pilkades, semua ketentuan di TNI harus diikuti. Khusus untuk Pilkades, anggota selama proses pendaftaran tidak perlu mengambil cuti. Kalau dia kalah, tidak terpilih, dia bisa kembali lagi ke TNI. Tapi yang bersangkutan harus meninggalkan dinas atau mengundurkan setelah terpilih menjadi kepala desa," kata Bambang, dirilis di situs kompas.com

Meski demikian, sejauh ini pihaknya belum menemukan anggotanya yang menyatakan berminat untuk ikut dalam pencalonan dari 53 Desa di Kabupaten Bima yang melakukan pemilihan serentak pada Desember mendatang. 

"Untuk anggota aktif belum ada yang menyatakan ikut atau mendaftar. Kecuali ada 1 orang, itu pun yang bersangkutan sudah Masa Persiapan Pensiun (MPP),"ujarnya. 

TNI di Kodim 1608 Bima juga siap mengamankan jalannya proses pesta demokrasi berlangsung. 

"Kita akan menyiapkan personel untuk mengamakan Pilkades. Jumlahnya sesuai jumlah Desa yang ikut pemilihan serentak," tuturnya. 

Sejauh ini, Dandim mengaku cukup intens melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah serta kepolisian jelang pengamanan Pilkades serentak. 

"Kami juga sudah meminta data 53 Desa yang ikut Pilkades. Data itu sangat penting agar kita bisa melakukan pemetaan wilayah yang dianggap rawan," ujarnya.

Berita Kompas.com Ditanggapi Dandim 1608/Bima

Pasca pemberitaan di www.kompas.com tersebut, Sabtu, 15 September 2018 sekitar pukul 13:30 WITA, berlangsung kegiatan press conference oleh Dandim 1608/Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra di aula Makodim 1608/Bima.

Dalam kegiatan tersebut, Dandim 1608/Bima menyampaikan bahwa Press Release ini diadakan utk mengklarifikasi terkait pemberitaan yang dimuat di kompas,com dengan tajuk,  "Komandan Kodim Bima Persilahkan TNI Aktif Ikut Pilkades Serentak 2018".

Kata Bambang, isi pemberitaan tersebut tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh Dandim Bima saat kegiatan Coffee Morning, Rabu, 12 September 2018 lalu.

"Dalam judul berita ditulis "Dandim Bima Persilakan TNI Aktif Ikut Pilkades Serentak 2018". Saya tegaskan bahwa Dandim 1608/Bima TIDAK PERNAH memberikan pernyataan seperti yang dimuat dalam judul tersebut," ucap Dandim dalam siaran persnya, sore tadi. 

"Pada saat Coffee Morning, Dandim 1608/Bima menyampaikan bahwa dalam Pilkades serentak di Kabupaten Bima tahun 2018 ini tidak ada anggota TNI AD wilayah Bima yang ikut Pilkades, hanya ada 1 anggota dalam status sudah MPP yang mendaftar," sambung dia.

Ia menambahkan. dalam isi berita kompas juga tertulis untuk anggota TNI aktif tdk perlu cuti untuk mengikuti Pilkades. Ia pun menyangkal bahwa tidak pernah memberikan pernyataan seperti yang dimuat tersebut. 

"Saat Coffee Morning, saya memberikan penjelasan bahwa untuk giat Pilkades ada aturan yang berbeda bagi anggota TNI AD yang akan mengikuti Pilkades 2018. Di mana, anggota tersebut mengundurkan diri setelah dilantik sebahai Kades, Tidak seperti calon peserta Pilkada atau Pileg. Sedangkan untuk ketentuan lain tetap diikuti," papar dia.

Dandim menyampaikan bahwa jika dalam tahun-tahun berikutnya ada anggota TNI AD yang mengikuti Pilkades agar tidak terjadi dan rekan-rekan media dapat memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat dan maksud informasi itu pun untuk menghalau jika ada pihak-pihak yang mencoba membenturkan isu tersebut.

"Saya menyinggung aturan dalam Pilkades tersebut, tujuannya agar rekan-rekan media memahami dan bisa ikut mengedukasi masyarakat sehingga tidak berkembang isu-isu yg tidak produktif di kalangan masyarakat," jelas dia.

"Mengingat karakter masyarakat Bima yang sangat rentan terhadap isu-isu yang sensitif," tambahnya. 

Dandim Bima menambahkan, memang judul dalam sebuah berita penting untuk bisa menarik minat pembaca. Namun agar judul juga perlu disesuaikan dengan konteks atau isi dari berita yang ada. Tidak boleh melenceng.

Menanggapi penjelasan dari Dandim Bima Kontributor Kompas.com, Syarif meminta maaf atas kesalahan yang telah dibuat dan akan berkoordinasi dengan redaksi untuk memuat berita klarifikasi.

"Dari Redaksi mengolah judul agar menarik pembaca, namun jika ternyata judul tidak sesuai dengan konteks saat pertemuan coffee morning, saya mohon maaf," ucap Syarif.

Ia pun menyampaikan terima kasih dan berjanji untuk lebih berhati-hati lagi saat pemuatan berita-berita berikutnya.

Acara press conference itu pun berakhir pukul 14:15 WITA dengan tertib dan aman. (RED | WWW.KOMPAS.COM)

Related

Politik dan Hukum 1296182910657797460

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item