Kemarin dan Dini Hari tadi, Kebakaran Terjadi di Desa Teke dan Lanta

Dua titik kebakaran yang terjadi di Desa Teke (kanan) dan dan Desa Lanta (kiri), dini hari tadi. METEROmini/Dok
KABUPATEN BIMA - Musibah kerap terus terjadi di wilayah Kabupaten Bima selama ini. Dan kemarin, Sabtu (21/3/2020) sore, musibah kebakaran menimpa rumah sembilan tiang milik Abdullah M Said (35), warga RT. 15/08, Desa Teke, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Akibat kejadian itu, kerugian yang dialami korban ditaksir Rp15 juta. 

"Selain melahap rumah panggung korban, api juga membakar sembilan karung pakan ternak miliki korban," ucap seorang warga di Desa Teke, kemarin. 

Menurut keterangan warga, kebakaran bermula ketika Abdullah M Said membakar sisa pakan ternak sapi di dekat rumahnya. Kejadian itu sore kemarin sekitar pukul 17:00 WITA. Ketika itu, api merembet ke rumah yang juga digunakan untuk penyimpanan pakan ternak. 

"Sekitar 30 menit kemudian, kami melihat kebakaran dan berteriak meminta tolong untuk memadamkan api yang sedang melahap rumah Pak Abdullah," ujarnya. 

Tak lama berselang, mobil Damkar BPBD Kabupaten Bima menuju lokasi kebakaran dan memadamkan api. Namun, api berhasil dipadamkan sekitar pukul setengah delapan malam dan kondisi rumah sudah tak ada yang bisa diselamatkan. 

Sementara itu, Kasubid Penanganan Darurat BPBD Kabupaten Bima, Bambang Hermawan, S.Kom MM mengeatakan, korban membutuhkan bantuan logistik yang akan diberikan secepatnya. Untuk sementara korban dan keluarganya mengungsi di rumah tetangganya. 

Beberapa jam kemudian, kejadian yang sama terjadi di Desa Lanta, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. Sekitar pukul 02:20 WITA, rumah milik Pak Ngende di RT 04, RW 02, Desa Lanta dilahap si jago merah hingga kondisi rata dengan tanah. 

"Kebakaran di Lanta terjadi dini hari tadi sekitar jam setengah tiga. Kondisi rumah panggung yang terbakar rata dengan tanah. Kalu kerugiannya belum bisa dipastikan," ucap Aron, pemuda se tempat, Minggu (22/3/2020).

Aron mengungkapkan, saat pemadaman rumah yang terbakar di Lanta, mobil pemadam milik pemerintah tidak datang untuk membantu warga saat proses pemadaman. Api padam atas kerja gotong royong warga yang ada saat itu. 

"Tidak ada mobil pemadam kebakaran yang datang membantu. Api padam berkat warga bergotong royong memadamkan api semalam," terang dia. 

Diakuinya, masalah dan keluhan tentang keberadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang harus ada di masing-masing kecamatan di Kabupaten Bima sudah lama disampaikan kepada pemerintah daerah. Namun, keinginan warga diberbagai pelosok Kabupaten Bima ini tak pernah didengar pemerintah. Padahal, kalau mobil damkar ada di tiap kecamatan, saat kebakaran terjadi akan cepat tiba di lokasi.

"Tidak selalu menunggu mobil Damkar BPBD Kabupaten Bima yang kantornya di Desa Panda dan sangat jauh jaraknya dengan kami di Kecamatan Lambu," keluhnya. 

Diakuinya, kebakaran yang terjadi semalam, tidak ada yang bisa diselamatkan dari rumah milik Pak Ngende. Warga fokus memadamkan api sehingga tak sempat mengamankan keberadaan barang yang ada di dalam rumah. Apalagi kondisi api semalam cukup besar.

"Kerugian korban ini pengaruh karena pemadaman yang tak dibantu dengan kehadiran mobil damkar. Warga dengan alat seadanya memadamkan api yang ada. Kondisi ini pasti memakan waktu dan tak sempat bisa menyelamatkan barang yang ada di dalam rumah," tukas dia. (RED)

Related

Kabar Rakyat 348783143726977174

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item