Diduga, Dua Tahun Kota Bima Tak Dapat Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

Sorotan hilangnya program bedah rumah dalam dua tahun terakhir dari program bantuan Kementerian PUPR yang disayangkan warga. (METROmini/Agus Mawardy)


KOTA BIMA - Berawal dari viralnya keberadaan rumah keluarga tak mampu atas nama M. Siddik di Kelurahan Rontu, Kecamatan Raba, Kota Bima. Kabarnya, lelaki yang telah berusia senja itu tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah dan mendapatkan perhatian dari banyak darmawan beberapa hari terakhir ini. 

Keberadaan yang memilukan hingga banyak warga agar Pemerintah Kota Bima memberikan bantuan bedah rumah untuk Pak Sidik dan keluarganya yang tinggal di bangunan kayu yang tak berbeda dengan bentuk kios sederhana. Ternyata, diindikasi sudah dua tahun terakhir di Pemkot Bima sudah tak mendapat bantuan anggaran bedah rumah dari Pemerintah Pusat. 

Seorang warga, One (bukan nama sebenarnya) menjelaskan, biasanya saat ada warga yang memiliki rumah kumuh di Kota Bima, sebelum-sebelumnya ada banyak program bedah rumah. Namun, kegiatan itu bak hilang di telah bumi khusus di Kota Bima di dua tahun terakhir. 

Kata dia, selain Kota Bima memang ada daerah lain juga yang tak mendapatkan bantuan seperti di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB)

"Dulu gampang jika ada masyarakat yang memiliki rumah kumuh atau tidak layak huni bisa dibantu dengan program bedah rumah. Namun, dari data yang kami pegang. Sudah dua tahun Kota Bima sendirian di NTB yang tak mendapatkan bantuan anggaran itu," ungkap One, Kamis, 28 April 2022.

"Ada tiga daerah yang sepertinya sama tak ada program bedah rumah. Selain Kota Bima ada Dompu dan KSB," sambung dia.

Baca juga: Menyedihkan, Sudah Lama Kakek di Rontu Hidup di Gubuk Reok Berdinding Seng Bekas

One menjelaskan, dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 115/KPTS/M/2022 tentang Besaran Nilai dan Lokasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun Anggaran 2022 yang ditemukan tak ada nama Kota Bima sebagai daerah penerima bantuan ini. Kata dia, diduga sudah dua tahun terakhir. Biasanya, saat program berjalan seperti dibdua tahun ke belakang yang lalu, setidaknya ada sekitar 300 rumah yang dianggarkan untuk mendapatkan bantuan program dari Pemerintah Pusat ini.

"Kami juga heran setelah cek di Permen 115 tahun 2022, semua daerah di NTB dapat program bedah rumah. Hanya di Kota Bima yang mungkin dicoret dari pusat. Dan apa kerjanya Dinas Perkim Kota Bima kalau begini kenyataannya," sorot One yang juga seorang pemerhati pembangunan di Kota Bima.

Ia menilai, kepemimpinan Pemerintah Kota Bima di tangan H. Lutfi dan Feri Sofyan harusnya tetap mampu mempertahankan program bedah rumah ini. Dan terbukti, saat ada rumah warga yang butuh bantuan, tak ada payung program yang bisa langsung mengcover masalah dan memberikan solusinya. 

"Dan yang kami sayangkan dalam masalah rumah tidak layak huni seperti keadaan Pak Sidik. Tak ada tanggapan jelas bagaimana cara membantu warganya ini. Bahkan kasus Pak Sidik langsung turun tangan pihak Pemprov NTB yang ramai di media sosial," tandasnya.

Warga lain, Amiruddin pun merasa aneh di tengah Wali Kota Bima yang merupakan mantan Anggota DPR RI dua periode bisa tak mengamankan program pusat yang sudah dijalani malah bisa hilang di tengah jalan dalam dua tahun terakhir. 

"Mana pejabat pusat yang gembar gembor akan mampu melobi banyak anggaran. Yang ada malah program yang sudah berjalan, Kota Bima malah yang hilang anggarannya dari Pemerintah Pusat," sentilnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Bima yang berusaha ditemui di kantornya tak bisa dijumpai untuk dimintai tanggapannya dalam berita ini. Saat, ibu pihak METROmini masih berupaya untuk mengkonfirmasi nomor WhatsAppnya dalam sorotan ini. (RED)


Related

Pemerintahan 8474901131713693004

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item