Kisruh 'Nggahi Rawi Pahu', M. Syafrudin Akan Dilapor ke MKD DPR RI

Erham, warga Kabupaten Dompu akan melaporkan M. SYafrudin, ST (Anggota DPR RI Dapil NTB) ke MKD, terkait dengan kisruh menyalahartikan motto kabupaten dompu 'Nggahi Rawi Pagu. FOTO: Erham Ham/FACEBOOK


KABUPATEN DOMPU - Penampilan Vero Tambora dalam ajang pencarian bakat Rising Star Inonesia di stasiun TV RCTI, Senin (6/3/2017) malam, yang dihadiri salah satu anggota DPR RI dapil NTB, Muhammad Syafrudin, ST tersirat momen yang sensasional.

Pasalnya, Muhammad Syafrudin yang diberi kesempatan berbicara oleh host dengan ditanyakan arti dari motto Kabupaten Dompu "Nggahi Rawi Pahu" apa artinya? Dan dijawab oleh duta Partai Amanat Nasional (PAN) dengan sebutan "Sederhana dan apa adanya".

Baca: Arti Nggahi Rawi Pahu Dinilai Salah, Anggota DPR RI, Syafrudin 'Dicacar' Netizen

Di media sosial (Medsos) jawab legislator pusat itu dinilai salah dan akhirnya Politisi tampan yang hampir memiliki baliho di setiap sudut jalan strategis se pulau sumbawa itu menuai kecaman.

Erham Ham, seorang akademisi dan praktisi hukum asal Kabupaten Dompu dalam akunnya Erham Ham menyampaikan protesnya pada anggota DPR RI yang memilipi baliho yang terpampang di seantero titik-titik strategis di pulau Sumbawa dan Lombok itu mana-mana itu.

"Nggahi Rawi Pahu diartikan dalam bahasa indonesia Sesuai Kata dan Perbuatan...Jadi viral di medsos krn di jawab oleh Anggota DPR RI Dapil NTB nggahi rawi pahu diartikan sederhana apa adanya. Tidak tepat Bosss anggota Dewan Terhormat........" kata Erham Ham dalam akun Facebook-nya itu.

Erham yang menanti klarifikasi dari politisi yang dikenal juga dengan panggilan Rudi Mbojo itu merasa kecewa dengan membaca komentar-komentar Rudi Mbojo yang terkesan ngeles dan jauh dari harapan Netizen.

"Bahkan dalam akun resminya, Muhammad Syafrudin IV, hingga kini belum memberikan klarifikasi apapun. Mengikuti kolom komentar tautan yang dibagikan oleh Bima Mawardy seputar pemberitaan terkait dengan insiden Arti Nggahi Rawi Pahu yang dinilai salah. Sepertinya Pak Muhammad Syafruddin menolak untuk memberikan klarifikasi," tukas Erham, Rabu, 8 Maret  2017.

Padahal, sambung dia, yang bersangkutan sebagai pejabat Publik yang mewaliki Dapil (Daerah Pemilihan) NTB sebagai Anggota DPR RI. Dikatakannya juga, sepatutnya menunjukkan sikap ksatria dan gentel. Akan tetapi justru kontra produktif dengan harapan masyarakat di Bumi Nggahi Rawi Pahu yang merupakan sebutan lain dari Kabupaten Dompu.

"Agar yang bersangkutan dapat memberikan klarifikasi. Dan menurut hemat saya cukup alasan utk membawa persoalan ini ke MKD (Majelis Kehormatan Dewan) DPR RI sebagai langkah yang sah dan konstitusional guna untuk meminta pertanggungjawaban yang bersangkutan. Pastinya saya akan lakukan langkah hukum yang sah dan konstitusional membawa persoalan ini ke MKD," tutup warga asal Kabupaten Dompu itu dalam status di beranda Facebook-nya.

Sementara itu, sumber terkait dalam pemberitaan sebelumnya yang dihimpun Metromini dari diskusi Netizen menuai tanggapan yang beragam

Albi Winlaga alias Erwin mengartakan, Beliau (M. Syafrudin) wajar keliru karena beliau manusia, karena kesempurnaan hanya milik Allah.SWT.

"Beliau hanya mencoba menjawab apa yang dipertanyakan mas, Cobalah kita bijak, karena hanya salah menjawab yang bukan Artinya??? Lantas kita mendzolimi beliau??? Au ra nggahi na??? Ba karena jawab na arti "NGGAHI RAWI PAHU" dengan Kesederhanaan yang diluar dari Arti harafiahnya??? Bukankah bahasa Bima - Dompu 1 kata bisa banyak arti!! salah satu Contoh LEMBO ADE adakah arti yang sebenarnya kata LEMBO ADE??? Artinya "Kesederhanaan" bisa juga, "Lapang Dada" bisa juga, itu semua diluar dari arti yang sebenarnya," ujar Erwin menanggapi komentar netizen yang mempermasalahkan pernyataan legislator itu.

Khairil Anwar, netizen lainnya juga menyampaikan hal yang senada namun nyelentik.

"Kesalahan itu masih bisa dimaklumi selama itu tidak menghina, maklum saja beliau orang Bima lama tinggal di Jakarta jadi agak asing dengan slogan daerah Dompu," ucap Khairil.

Di tengah komentar dari status Bima Mawardy yang menandai akun milik Muhammad Syafrudin IV tiba-tiba ada warna yang berbeda. Komentar dari akun Muhammad Syafrudin IV muncul namun tidak membahas dan menanggapi substansi persoalan.

Muhammad Syafrudin IV lebih menjurus membahas naik vespa dengan salah seorang komentator Surahman Man (anak vespa Bima) dan akan bertemu sederhana saja saat beliau ke Bima. Syafrudin pun tak ingin bersentuhan dengan memberikan klarifikasi dalam setiap komentarnya.

"Siap kapankapan Insya Allah, nuntu kampo mpae (ngomong daerah saja), masalah berita waura ore cambe bha lenga dhoho (masalah berita sudah banyak dijawab oleh teman-teman), mapenti tetap kasama weki ruu dana ra rasa (yang penting tetap bersama untuk kampung dan daerah), Insya Allah. tahun pila vespa re kamanae (tahun berapa vespa itu)," ungkap anggota DPR RI dua periode itu. (RED)

Baca : Arti Nggahi Rawi Pahu Dinilai Salah, Anggota DPR RI, Syafrudin 'Dicacar' Netizen

Related

Politik dan Hukum 8546207194293733644

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item