Demo di Polda, ABM: SNR dan Brigadir EW Harus Dipecat

Aliansi Bima Menggugat (ABM), menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolda NTB, Selasa, 9 Mei 2017 pagi tadi. METROMINI/Dok
MATARAM - Puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Bima Menggugat (ABM), menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolda NTB, Selasa, 9 Mei 2017 pagi tadi. ABM menyorot dugaan perbuatan tindakan tidak bermoral (perjinahan, Red) antara oknum anggota DPRD Kota Bima (asal Partai Demokrat) berinisial SNR, dengan Anggota Polisi Polres Bima Kotan inisial Brigadir EW (mantan Ajudan Kapolres Bima Kota, Red), Minggu (9/4/2017) lalu itu.

Sudah tepat sebulan kasus dugaan skandal yang melibatkan anak Wali Kota Bima (SNR) belum menunjukkan progres dan perkembangan proses hukum baik di Kepolisian dan di DPRD Kota Bima (Baca: Badan Kehormatan) terkait kasus yang dilaporkan oleh Fita Manfatun Fitriyati alias Fita alias FT (istri Brigadir EW).


Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Dhen Malaka mengungkapkan, aksi ini digelar untuk menggugah rasa keadilan dan mempertanyakan mandeknya penanganan kasus yang sudah sebulan berjalan itu. Yang jelas, kata Dhen, publik atau masyarakat NTB berharap kasus itu ada ujung atau keputusan hukumnya. 

"Di Bima, hari ini sedang terjadi perselingkuhan hukum dan kekuaasaan bukan hanya soal kebijakan semata. Tapi, ada yang lebih menjijikan yakni, tindakan-tindakan dugaan asusila, amoral dan indispliner kini diperagakan bebas oleh pejabat Publik dan Pejabat Negara. Lihat bagaimana mudahnya, oknum Anggota Dewan inisial SNR dan oknum Polri Brigadir EW serumah berdua, Minggu (9/4/2017) bulan lalu," paparnya.

Hebatnya lagi, kata dia, mesti sudah  tertangkap basah oleh FT dan resmi dilaporkan ke Polres Bima Kota dan Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bima, manuver balik pun dilakukan pihan SNR.

Seperti diketahui publik lewat media. SNR melapor balik FT ke Polisi dengan dugaan melakukan hasutan, penghinaan dan fitnah. 

"Ini sungguh kejahatan dan kezoliman yang terorganisir, sistematis dan masif. Untuk itu kami meminta agar SNR dan Brigadir EW dipecat dari jabatannya saat ini," tukas Dhen dalam rilisnya ke Redaksi Metromini

Lanjutnya, tindakan oknum pejabat ini jelas telah mencoreng harkat martabat, derajat dan marwah masyarakat Bima.

"Sejak skandal ini terungkap, Bima selalu menjadi pergunjingan dan obrolan seksi di warung, kantor oleh semua kalangan. Belum lagi pemberitaan media massa lokal maupun nasional," ujarnya.

Baca: Dugaan Skandal EW dan S, Fita Lapor ke Polisi, Istri Walikota dan BK DPRD

Ia mengaku, hal-hal inilah  kemudian yang membuat dirinya bersama teman-temannya tergerak hati dan pikirannya. Sehingga melakukan unjukrasa.

"Kami ingin adanya jaminan dan garasi penegakan supremasi hukum yang berazaskan keadilan. Tanpa campur tangan penguasa yang selalu menggunakan kekuaasaanya," akunya.

Hal senada pun disampaikan, Yaqub selaku orator di aksi itu. Ia menuturkan, bahwasannya hari ini di Bima telah terjadi krisis hukum dan keadilan untuk masyarakat kecil.

"Kami ingin orang tau bahwasannya di Bima hukum dan keadilan sangat mahal dan diperuntukan hanya untuk orang~orang tertentu saja," ungkapnya.

Lanjutnya, meski Polisi sudah melakukan penyelidikan dan mendapatkan hasil yang mencengangkan, karena EW dinyatakan positif konsumsi Narkoba. Lagi-lagi kasus ini redup dipublik. Belum lagi SNR hingga saat ini belum di periksa baik sebagai terlapor maupun pelapor di Polres dan BK DPRD.

"Ibu dewan itu belum dipanggil lho sampai sekarang. Bahkan, dia (SNR, red) masih berlenggak lenggok bebas. Itulah watak keangkuhan dan kesombongannya," terangnya.

Untuk itu, ia meminta kepada Polda NTB untuk mengambilalih penanganannya, karena efeknya pun besar. 

ABM menggelar aksi demonstrasi
di depan Mapolda NTB, Selasa, 9 Mei 2017 pagi tadi. 
METROMINI/Dok
"Selain untuk  terwujudnya rasa keadilan, juga untuk keamanan daerah. Karen bisa saja kasus ini memunculkan masalah lain," selorohnya.

"Intinya kami ingin kasus ini segera selesai. Pelakunya dihukum yang seberat~beratnya (Dipecat, Red). Karena ini masalahanya pejabat publik yang digaji oleh Negara. Untuk menjadi pelayan dan pengayom masyarakat," sambung Yaqub yang biasa dipanggil Triping oleh teman-temannya itu.

Ditambahkannya, pihaknya pun meminta kepada SBY dan TGB, untuk memecat SNR dari sebagai anggota DPR maupun sebagai kader partai Demokrat.

"Mumpung pak SBY dan pimpinan DPP Demokrat, juga TGB dan pengurus DPD Demokrat NTB berada di Mataram. Untuk itu kaami minta SNR Dipecat saja. Ingat kalau ini dibiarkan Jangan harap Demokrat akan menang di Pilkada 2018 dan Pileg juga Pilpres 2019," ancamnya.

Setelah bergantian melakukan orasi, kemudian perwakilan massa  aksi pun dipersilahkan masuk ke ruangan. Dalam ruangan tersebut, tampak beberapa perwira tinggi Polda berdialog dengan mereka. Dialog tersebut berjalan sekitar 20 menit.

Selain di Polda massa aksi yang terdiri dari organda PERMAPATI (Persatuan Mahasiswa-Pemuda Jati Baru), dan organisasi mahasiswa lain ini. Juga, menggelar aksi ke DPRD NTB dan Kantor DPD Demokrat NTB. (RED)

Baca juga:

Related

Politik dan Hukum 1246527324988496982

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item