Jadi Wakil Rakyat, Wartawn Senior Gandeng Dua Isteri Kepelantikan

Anggota DPRD Kabupaten Bima, Rafidin S.Sos dan Kedua Istrinya

KABUPATEN BIMA - Perang bathin dari Rafidin S Sos, sosok  penuh dedikasi dan ketegasan serta pemilik semangat tanpa mengenal lelah dalam setiap memperjuangkan keinginan dan tujuan mulia dalam berbagai hal ini, akhirnya tercapai sudah.

Ia resmi dikukuhkan dan diambil sumpah jabatan sebagai anggota DPRD Kabupaten Bima periode 2019-2020. Penyematan pin sebagai simbol legalitas menjadi wakil rakyat. Mimpi dan hasrat menyuarakan kepentingan rakyat di Dapil 3 wabil khusus Donggo-Soromandi, melalui jalur resmi menjadi legislator, akhirnya terwujud sudah. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bima ini, dengan penuh perjuangan dan tenaga serta pikiran memastikan lolos menuju  gedung DPRD Kabupaten Bima.

Perjuangan yang tidak singkat, lebih dari dua tahun lamanya hingga pada tanggal 17 April 2019 atau pada hari hitung pungut Pemilu serentak tahun ini, telah dibayar lunas oleh masyarakat yang memang menaruh harapan besar padanya untuk menjadi wakil dalam menyuarakan kepentingan masyarakat di Dapil 3 Kabupaten Bima. Rafidin S Sos behasil mengantongi suara pribadi 1679.

Saat pengukuhan yang berlangsung di rumah rakyat DPRD Kabupaten Bima tersebut, ada hal menarik dari pria berkarakter tegas kelahiran 1 Juni 1976 ini. Dua wanita cantik pujaan hatinya, dengan wajah penuh senyum bahagia, turut mendampinginya saat pengukuhan tersebut. Dua permaisuri yang menjadi bagian penting hidupnya, saat oengukuhan itu terlihat duduk bersanding dikursi para isteri dewan yang ada di ruang rapat utama.

Saat sesi foto sehabis acara resmi pengukuhan, Rafidin selalu menggandeng kedua isterinya. Tampak rasa bahagia terpancar diwajah Rafidin pun dua isteri tercintanya.

Rafidin, mengaku bahagia bukan saja sebab telah dikukuhkan menjadi anggota legislatif, lebih dari itu pancaran kebahagian itu sebutnya, kedua isterinya yang selalu setia menemaninya dalam suka dan duka hidup berumahtangga, tentu pastinya menuju mahligai rumah tangga yang sakinah mawadah dan warahmah.
"Mereka selalu akur dan rukun. Tidak saling musuh bahkan lebih dari itu meski terpisah rumah keduanya saling komunikasi dan bertanya seputar kebutuhan rumah tangga dan membina buah hati,"ceritanya.

Awalnya kisah Rafidin, memiliki dua pujaan hati di atap rumah yang berbeda, bukan perkara mudah. Ketidak sepahaman dan cekcok memang kerap terjadi. "Ya namanya juga pingin diistimewakan, rasa cemburu dan ngambek ditunjukan kedua isteri saya. Tapi semuanya bisa diselesaikan dan diberi pengertian,"ungkapnya.

Akhirnya sampai pula pada waktu yang menjadi sejarah berumahtangganya. Keduanya kata Rafidin, merajuk dan berjanji saling mengisi mengasah dan mengasuh dalam membina rumah tangga bersama sang suami pujaan hati. Bukti dari ikrar itu terlihat saat pengukuhan dirinya menjadi wakil rakyat.

Tidak itu saja,  keharuan dari duta  Partai Amanat nasional (PAN) ini, dirasakannya jika menapaki beban berat yang sudah merasuki hati dan pikirannya. Sebabnya, bukan kegembiraan karena terpilih menjadi satu diantara puluhan anggota DPRD Kabupaten Bima periode 2019-2024 yang ia rasakan sekarang. Justeru pertanyaan yang terbersit, semampu apa dirinya melukis pengabdian tanpa batas dalam menyuarakan aspirasi konstituen kelak selama kurun waktu lima tahun menjabat sebagai wakil rakyat.

“Yang terbayang dalam hati kecil saya, beban yang akan saya bawah di lembaga legislatif ini yang harus dipikul. Tentu ini bukan kerja mudah dan ringan. Beban ini adalah amanah serta sumpah yang harus diwujudkan,”ucapnya.

Meski dibaluti perasaan memikul amanah suci dari masyarakat, katanya, semangat dari mimpi yang baru terwujud ingin berbhakti pada desa dan masyarakat di Donggo-Soromandi, membuncah untuk diaplikasikan selama menjabat sebagai anggota dewan. Cinta dan dedikasi inilah ujarnya, yang membuatnya bersemangat untuk mendharma-bhaktikan diri sebagai wakil rakyat sesungguhnya di DPRD Kabupaten Bima selama lima tahun kedepan.

Apakah pengabdian menyuarakan aspirasi tidak cukup dengan menjadi wartawan sekaligus pimpinan Koran Stabilitas ?, bukan masalah cukup atau tidak cukup katanya, tetapi kadarnya saja yang berbeda. Dengan menjadi anggota DPRD, tentu setiap usulan dan aspirasi masyarakat dalam membangun desa, akan lebih tepat sasaran dan sangat mudah untuk direalisasikan.

“Menjadi wartawan adalah profesi mulia yang sampai akhir hayat tidak akan terlupakan. Sebab dari profesi itulah yang menempa diri saya menjadi sosok kuat dan tegar menghadapi setiap masalah dan tantangan hidup, termasuk membantu masyarakat. Nah, dengan menjadi anggota DPRD, pengalaman saat menjadi wartawan, sebagai modal dasar dalam mengelola diri di lembaga wakil rakyat itu,”ujarnya.

Pada seluruh warga Donggo-Soromandi khususnya dan warga di Dapil 3 Kabupaten Bima pada umumnya, figur yang tidak pernah takut tantangan hidup ini, menyampaikan rasa terimakasih dari lubuk hati terdalam. Pastinya, apa yang telah diamanatkan masyarakat yang telah memercayai dirinya dengan memilihnya saat pemungutan suara 17 April lalu, menjadi modal dasar pula baginya dalam bertugas menjadi anggota DPRD Kabupaten Bima periode 2019-2024. 

"Kepercayaan masyarakat adalah amanah sekaligus beban bagi saya. Karena menjadi wakil rakyat bukan sekedar prestise dan harga diri menjadi pejabat. Tetapi lebih dari itu terdapat amanah yang harus diemban dan direalisasikannya," tutupnya. RED | ADV

Related

Politik dan Hukum 1667921423132264244

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item