Kesal, TKG Tidak Keluar, Guru SDN OI Bura Segel Sekolah

Guru SDN Oi Bura Amirudin Saat melakukan penyegelan ruangan.METEROmini/Dok

KABUPATEN BIMA - Pemberian Tunjangan Khusus Guru (TKG) di Daerah terpencil sudah menjadi tanggungjawab pemerintah. Pemberian honor itu juga merupakan motivasi bagi guru-guru yang mengajar. Namun hal itu beda yang dirasakan oleh suami istri yang mengajar di SDN Oi Bura Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. Semenjak mereka mengajar di SDN tersebut, keduanya tidak pernah  terdaftar sebagai penerima tunjangan daerah terpencil.

Kecewa namanya tidak terdaftar sebagai penerima tunjangan daerah terpencil, seorang guru di SDN Oi Bura Kecamatan Tambora segel sekolah Sabtu  21 agustus 2021.

Pasangan suami istri bernama Amirudin dan Khairunisa,  merupakan tenaga pengajar di sekolah tersebut sejak tahun 2013. Selama keduanya mengajar di Sekolah itu, mereka tidak pernah terdaftar sebagai  penerima tunjangan daerah terpencil.

Amirudin mengatakan, semenjak ia dan istrinya mengajar di sekolah tersebut, keduanya tidak pernah keluar namanya untuk menerima honorer tunjangan daerah terpencil.

"Semua guru yang mengajar disitu keluar semua namanya dan sudah membuka rekening," jelasnya Sabtu (21/8/2021).

Ia mengakui, penyegelan sekolah tersebut lataran dirinya kecewa dengan pihak Dinas, yang tidak pernah memperhatikan ia dan istrinya yang sudah lama mengabdi di sekolah tersebut.

"Penyegelan sekolah ini bukan saya sendiri namun ini didukung oleh warga juga," akunya.

Amirudin berharap, pihak pemerintah daerah kabupaten Bima agar belaku adil terhadap guru yang ada di SDN tersebut

"Saya berharap Pemda agar segera bertindak dan berlaku adil antara saya dan guru lainya," tegasnya. 

Hingga berita ini dipublikasikan, Kepala Sekolah maupun pihak DIKBUDPORA Kabupaten Bima masih diupayakan Konfirmasi. (RED)

Related

Kabar Rakyat 8282674211636167339

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item