Menuju Pilkada 2020: Dinda-Dahlan, Lanjut atau Pisah?

Bupati dan Wakil Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE atau (Dinda) dan Drs. H. Dahlan M. Nur. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Desas-desus mewarnai perhelatan Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Bima yang akan dihelat pada tahun 2020 mendatang mulai diperbincangkan publik baik di lumbung suara rakyat maupun di dunia media sosial. Tak ayal, berbagai prediksi, saran dan estimasi wajah Pilkada mulai dilukiskan sebagian warga menjelang pelaksanaan Pilkada yang akan dihelat setahun mendatang.

Wacana yang muncul dan menguat di sosial media, terkait arah politik kedua incumbent yang sedang memimpin di Kabupauten Bima yaitu Bupati dan Wakil Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE atau (Dinda) dan Drs. H. Dahlan M. Nur. Ada yang memprediksi tetap bersama di perhelatan Pilkada tahun depan dan ada pula yang menduga bahwa keduanya akan berkompetisi memperebutkan kursi Bupati untuk masa jabatan 2020-2025.

Seorang pemuda dan pemilik hak suara di Kabupaten Bima. Melalui akun Facebooknya, Sahdan Iwanday menuliskan narasi status dalam lini masa Facebooknya berjudul, "IDP-DAHLAN: Pilkada 2020 Mungkinkah Berpisah?

Ia pun menakar, benarkah Hj. Indah Damayanti Putri (IDP) dengan Drs. H. Dahlan M. Nor akan kembali maju satu paket pasangan sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bima dalam kontestasi politik Pilkada Kabupaten Bima pada tahun 2020 mendatang?

Menurutnya, hampir setiap waktu sebahagian pendukung Drs. H. Dahlan M. Nor menyatakan bahkan mendesak agar kedua figur yang sekarang sedang menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bima itu agar tidak kembali maju dalam satu paket pasangan. Artinya, kata dia, H. Dahlan didesak oleh pendukungnya untuk maju sendiri menjadi calon orang nomor satu di Kabupaten Bima pada perhelatan politik tahun depan itu. 

"Pertanyaannya! Sudahkan Drs. H. Dahlan M. Nor persiakan diri atas semua kemungkinan yang terjadi? Karena tidak ada hal yang tabu dalam gerakan dinamika politik kepentingan. Semua bisa saja terjadi, termasuk kembali bersatu dan berpisahnya pasangan IDP-DAHLAN di kanca politik Pilkada Kabupaten Bima yang akan digelar tahun depan," tulis dia, Jum'at, 7 Juni 2019.

Ia mengatakan, dirinya kerap mendengar ada issue yang beredar bahwa Drs. H. Dahlan M. Nor sedang mempersiapkan diri maju bersama dengan Partai Gerindra Kabupaten Bima dalam Pilkada tahun depan. Apakah itu salah satu persiapan dan kesigapan beliau untuk maju menjadi calon orang nomor satu di Kabupaten Bima ataukah memang persiapan kembalinya koalisi GOLKAR - GERINDRA dengan pasangan IDP-DAHLAN seperti pada Pilkada tahun 2015 lalu bersama juga dengan Partai Hanura. 

Sementara itu, Netizen lainnya mengungkapkan, pengalaman politik Pilkada lansung, khusus yang dilakukan Partai Golkar di Kabupaten Bima mulai dari pilkada pada periode kepemimpinan Almarhum H. Ferry Zulkarnain, ST yang berpasangan dengan Usman AK di tahun 2005-2010. Kemudian pada tahun 2010-2015 di mana, almarhum H. Ferry Zulkarnain, ST (mendiang suami Bupati Bima saat ini) pecah kongsi dengan pasangan sebelumnya dan menggandeng  Drs. H. Syafrudin M. Nur.

"Al hasil antara Bupati dan Wakil Bupati saat itu pecah kongsi dan saling beradu suaran serta sama-sama mencalonkan diri sebagai Bupati pada Pilkada selanjutnya," ujar Netizen ini. 

Menurutnya pula, ditilik dari pengalaman politik Partai Golkar sebelumnya, di tengah hasil Pemilu 2019 di mana Partai Golkar dapat mengusung Pasangan Calonnya sendiri dengan jatah 7 dari 45 kursi yang ada di DPRD Kabupaten Bima. Pengalaman pihak Partai Golkar tidak pernah mengambil wakil dari sosok politisi partai yang berbeda. 

"Artinya, jika benar Drs. H. Dahlan M. Nor, akan diusung oleh Partai Gerindra Kabupaten Bima. Besar kemungkinan akan, kedua petinggi daerah ini, sedang mengatur strateginya masing-masing untuk saling berhadapan pada konstelasi Pilkada yang akan dihelat tahun depan tersebut," tandas dia. 

Sementara itu, politisi asal Partai Demokrat yang berhasil mendulang suara yang mengantarkannya sebagai Caleg terakhir dalam perolehan kursi pada keanggotaan DPRD Provinsi NTB, Abdul Rauf
menilai, setidaknya di dua kesempatan Ibu Dinda telah menyatakan akan tetap bersama Wakilnya sekarang (Dahlan, red). Sementara ini, kata orang dekat Bupati Bima itu, pilihan tersebut yang masih 
digaungkan oleh Umi Dinda sejauh ini. 

"Tapi karena pilkada ini masih setahun lebih, menurut saya semua masih mungkin terjadi. Bisa jadi akan tetap dengan Pak Dahlan tapi sangat mungkin juga dengan kekuatan politik lain," ujarnya, belum lama ini.

Menurutnya, hal ini menarik diikuti. Bisakah Ibu Dinda konsisten dengan kometmen yang telah dibangunnya sendiri ataukah terkikis oleh waktu akibat tarikan kepentingan politik koaliasi nantinya?

"Saya ingat dulu. Saat mantan Gubernur NTB TGB yang telah berkomitmen akan terus bersama dengan Pak Badrul Munir pada pencalonan di periode kedua. Namun. karena kalkulasi kekuatan koalisi partai saat itu, terpaksa Pak Badrul Munir ditinggal. Dan TGB akhirnya berpasangan dengan orang lain," tandasnya. 

Ia mengatakan, semoga situasi tersebut tidak sama. Dan Pak Dahlan, kata dia, memang harus bekerja secara cerdas mengikuti irama dan menyusun skema kepentingan koalisi partai pengusung yang akan mengusungnya dan juga yang mungkin akan bertarung dengannya pada Pilkada tahun 2020 mendatang.

"Ini, sekerdar ulasan awal. Dan juga sebagai pemanasan dalam perhelatan suksesi kepemimpinan orang nomor satu di Kabupaten Bima yang akan dilangsungkan tahun depan itu," tutup mantan Wartawan di Bima itu. (RED)


Related

Politik dan Hukum 997804059824091388

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item