Ideal Dijarah, Seorang Diantaranya Mengaku Mahasiswa

Olah TKP sementara oleh petugas yang mempertanyakan kepada Waiter Ideal soal kronologis kejadian penjarahan, Minggu, 5 Maret 2017 dini hari tadi. FOTO: Agus Mawardy/METROMINI

KOTA BIMA - Kawanan pelaku penjarahan di Ideal Family Karaoke yang terekam CCTV tempat usaha tersebut, setelah menggodol puluhan rokok di dua etalase mini dan sebuah Handphone merek Samsung Duos milik karyawan setempat.

Baca: Terjadi Aksi Penjarahan di Ideal Family Karaoke

Di akhir aksinya tersebut, tepatnya di tempat parkiran usaha di kompleks ruko milik seorang ASN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima di bilangan kawasan Gunung Dua lintasan jalur Jalan Soerakno Hatta itu. Dari salah seorang terduga pelaku mengaku dirinya adalah mahasiswa dan ingin memberantas tempat hiburan malam yang dianggapnya sebagai sarang maksiat.

"Kami bukan penjahat, saya mahasiswa, saya aktifis. Kami ingin berantas tempat maksiat di Bima," ujar seorang pelaku yang ditiru Waiter/pelayan Ideal Family Karaoke, Fulan (bukan nama sebenarnya), Minggu (5/3/2017) dini hari tadi.

Fulan mengaku, dirinya telah kehilangan sebuah handphone merk samsung. Dan dia menduga kuat sebagaimana yang ada di rekaman CCTV tempat usaha tersebut. HP miliknya diduga diambil oleh lelaki yang sama pernah membuat keributan di Ideal saat kasus kehilangan motor tahun yang lalu.

"Dia yang menggunakan sal yang saya duga mengambil HP milik saya yang di simpan di rak bagian timur meja lettel L kasir. Dan dia juga pernah komplain  serta ribut-ribut waktu kasus kehilangan sepeda motor di parkiran tahun yang lalu," ucap Fulan.

Sementara itu, hasil dari informasi yang dihimpun Metromini bahwa salah seorang pelaku tersebut adalah seorang mahasiswa. Diketahui pula ia terlibat di organisasi kemahasiswaan bernafaskan Islam di Bima.

Diperkirakan dalam menjalankan aksinya mereka membawa senjata tajam, berupa samurai, golok bahkan  panah. Sempat terjadi pengancaman dengan menunjuk samurai dan menebas sebuah barang di atas meja kasir oleh pelaku yang menyuruh agar pelayan itu turun ke bawah.

Di tempat parkiran, seorang anggota Brimob yang coba menenangkan mereka pun lebih baik memilih diam dari pada memicu keributan lebih meluas.

Sementara itu, pihak Polres Bima Kota yang dihubungi Metromini, baik Kasubag Humas IPDA Suratno dan KBO Reskrim IPDA Wongso, belum memberikan keterangan resminya. Nomor ponsel yang biasa dihubungi wartawan itu terhubung, tapi tidak diterima saat wartawan menghubungi nomor mereka. (RED)

Related

Politik dan Hukum 4960714540294797789

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item