Haris: Tambora itu Branding, 3 Kegiatan Dianggarkan Rp80 Juta

Iklan kegiatan Pemkab Bima pada momen FPT 2017. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Sorotan kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Bima menyambut penyelenggaraan Festival Pesona Tambora (FPT) 2017 oleh Pemerintah Pusat (Baca: Kementrian Pariwisata), ditanggapi pihak dinas tersebut.

Baca juga:

    Di ruang kerjanya, Kepala Bidang pemasaran, Abdul Haris mengatakan, soal sorotan warga Kecamatan Sanggar khusus tentang kegiatan Sakosa Bike Tour 70K, tanggal 9 April 2017 mendatang, yang dimulai dari Pantai Lariti (Kecamatan Lambu) hingga Pantai Kalaki (Kecamtan Palibelo) sebenarnya bukan masalah.

    Sebabnya, dalam momentum FPT ini, tidak semua kegiatan harus dilakukan di Tambora, karena Gunung Tembora itu adalah Branding kegiatan yang dilakukan masing-masing Pemerintah Daerah baik di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi maupun Pusat.

    "Jadi, masing-masing Kabupaten dan Kota, Pemerintah Provisni maupun Pemerintah Pusat, sama-sama berkontribusi dalam menggelar kegiatan kepariwisataan mengenang meletusnya Gunung Tambora di bulan April 1815 lalu. Nah, Gunung Tambora itu branding sebenarnya, dan untuk menjemput FPT ini, tidak harus dilakukan di kawasan Gunung Tambora," ungkap dia, Kamis, 6 April 2017 pagi tadi.

    Ia menambahkan, untuk kegiatan Sakosa Bike ini, sudah ditentukan titik lokasi etape (rest area). Etape I di Uma Lengge - Wawo dan Etape II di ASI Mbojo serta Etape III di Pantai Lawata, menyaksikan Festival Lawata yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bima. Setelah itu baru menuju Finish di peresmian Taman Kalaki.

    "Untuk kegiatan ini kami pula telah melibatkan pihak komuniatas terkait dan mendukung secara pendanaannya. Seperti untuk Komunitas lariti sudah disubsidi anggaran senilai Rp5 juta, anggota komunitas uma lengge di Wawo ada Rp2 juta, sedangkan untuk di Etape di ASI Mbojo akan dihandle oleh kami sendiri, seperti kebutuhan panggung dan makan minumnya," ungkap dia.

    Sebenarnya, lanjut Haris, dari rangkaian kegiatan FPT ini, hanya Pemkab Bima dan kemungkinan Dompu yang memiliki kegiatan langsung di lokasi (Kecamatan Tambora). Kalau di pihaknya, kata Haris, kegiatan yang di gelar di Tambora ini ada namanya  Tambora Bima Challenge 2017, yang digelar tanggal 11 April 2017.

    "Kegiatan ini adalah kegiatan trabas menggunakan motor trail untuk perkenalan pendakian baru dari Desa Piong-Sanggar, menuju puncak Kaldera. Dan tentunya, dari hasil survey lokasi lalu, motor tidak langsung sampai ke atas Kaldera. Namun, berhenti di Pos III tepatnya di Oi Jara. Sisanya  di tempuh dengan jalan kaki menuju Kaldera," jelas mantan Kabid Kebudayaan di Dinas setempat tersebut.

    "Kami juga sudah memberikan anggaran senilai Rp8,6 juta untuk pemuda di Sanggar dalam menyiapkan kebutuhan kegiatan trabas ini," tandasnya menambahkan.

    Sedangkan kegiatan yang ketiga, sambung Haris adalah kegiatan Festival Kopi Tambora. Ia mengatakan, kegiatan Festival Kopi ini diselenggarakan langsung di Kecamatan Tambora, tepatnya di Pesanggrahan Tambora, di Dusun Tambora, Desa Oi.Bura, tanggal 12 April 2017.

    Dalam festival kopi ini, kata dia, ada kegiatan Parade Perahu Layar dan Pentas seni. Haris mengaku, kegiatan Festival Kopi ini dari ketiga item acara yang besar anggarannya.

    "Total di RKA Dispar Kabupaten Bima tahun 2017, dalam momentum FPT, dialokasikan Rp80 juta saja. Dari anggaran tersebut baru dibagi-bagi ke tiga kegiatan dan kebutuhan lainnya yang harapannya kegiatan ini bisa sukses, diulangi tahun selanjutnya dan mendapat respon serta dukungan secara luas dari masyarakat," tutup dia. (RED)

    Baca juga: 

    Related

    Pemerintahan 32983514264672609

    Posting Komentar

    Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

    emo-but-icon

     


    SPONSOR

    join

    FANSPAGE METROMINI

    METROMINI VIDEO

    Iklan

     


    Arsip Blog

    Ikuti Tweet Metromini

    item