Yayasan Az Zainuddin Gandeng Komunitas Literasi Gelar Kemah Berbasis Pendidikan di Gunung Sangiang

Yayasan Lembaga Pendidikan Az Zainudin bersama Mbojo Tana'o, Komonitas Mbojo Matunti (Kambuti), Sarangge Pustaka Pesisir, dan Uma Kalikuma gelar kemah pendidikan di Gunung Sangiang, Kecamatan Wera, 4-5 Agustus 2018 dengan tema "Perkuat Budaya Literasi, Komunitas Doro Sangiang Gelar Kemah Literasi". METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Az Zainudin, di Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Ihsan Iskandar mengatakan, pihaknya menggelar kemah berbasis pendidikan dengan menggandeng sejumlah komunitas seperti Uma Kalikuma, Mbojoklopedia, Mbojo Tana'o, Kambuti.  Dalam kegiatan ini, diusung tema, "Perkuat Budaya Literasi, Komunitas Doro Sangiang Gelar Kemah Literasi".

"Untuk kolaborasi kegiatan ini dinamakanlah Komunitas Doro Sangiang (Sanggar Pustaka Pesisir) menggelar Kemah Literasi di Pantai Sangiang, Desa Sangiang Kecamatan Wera, Kabupaten Bima," terang pemilik akun  Facebok Bima Mbojo itu, Minggu, 5 Agustus 2018.

Kontributor Trans TV di Bima itu pun mengatakan,  kegiatan perkemahan dilangsungkan selama dua hari tersebut. Mulai tanggal 4 s/d 5 Agustus 2018. Ada beberapa kegiatan penguatan literasi bagi anggota komunitas dan pelajar baik dari siswa dan siswi MTs Az Zainudin dan juga pelajar yang ada di Kecamatan Wera.

"Untuk hari Sabtu, kegiatan dimulai pukul 15:30 WITA dengan pelaksanaan kegiatan Tour Desa dan Etnografi Desa yang didampingi oleh Komunitas Doro Sangiang, Ardy S. (Uma Kalikuma) dan Fahru Rizky Mbojoklopedia," sebut dia.

Kata dia, para peserta yang berjumlah puluhan orang ini diajak berkeliling Desa Sangiang guna mempelajari aktivitas warga desa. Mulai dari aktivitas membuat perahu, membuat kapal, menenun hingga aktivitas di Pos Pemantaun Gunung Api Sangiang.

"Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi para siswa, di samping para siswa mendapat pengetahuan dan wawasan baru dalam proses kegiatannya, siswa juga diajarkan tentang bagaimana etika sosial ketika berbaur dan berkomunikasi dalam masyarakat," jelas dia.

"Dan saya melihat ini sangat positif. Selain siswa diajarkan untuk mencatat apa yang mereka dengar, apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasakan, siswa juga diajarkan bagaimana cara berkomunikasi yang baik sesuai dengan tatakrama dan nilai nilai luhur adab masyarakat Bima tempo dulu. Saya rasa ini juga pendidikan karakter yang baik", ujarnya menambahkan.

Selain tour Desa dan Etnografy Desa, sambung Ihsan, malamnya para peserta diajak untuk mengenal lebih dekat dengan tradisi melaut masyarakat Desa Sangiang deng tutornya H. Ahmad Ncuri, sesepuh Desa Sangiang. 

"H Ahmad Ncuri menceritakan tentang bagaimana masyarakat Sangiang dahulu mengarungi perairan Nusantara hanya dengan perahu layar dengan methode methode tradisional yang hingga kini masih diwariskan secara turun temurun. Bahkan kini, kecepatan perahu layar yang mampu membelah ombak hanya mengandalkan angin itu, diperlombakan setiap tahun saat musim angin timur tiba," terang dia lebih lanjut. 

Selain itu, Fahru Rizky, dalam materi Historiografy Sangiang menyampaikan tentang keberadaan Sangiang sudah dikenal lama dalam catatan catatan sejarah di Nusantara. Sangiang memiliki posisi strategis dalam peta pelayaran dan perdagangan sejak zaman dahulu. Di negara-negara Eropa, Pulau Sangiang juga diperkenalkan oleh penulis Elsie Singmaster melalui bukunya yang berjudul "The Long Journey".

Sementara itu, Ardy S mewakili Uma Kalikuma menekankan pentingnya literasi bagi peradaban manusia. "Kalau ingin mengenal dunia maka bacalah, kalau ingin dikenal dunia maka menulislah", ungkapnya mengutip filosofi literasi yang biasa menjadi pedoman para penggiat literasi.

Kembali ke Ihsan. Diakuinya, di pagi tadi (Minggu, 5 Agustus 2018) para peserta akan mengikuti kegiatan Ayo membaca dan menulis. Para peserta didampingi oleh rekan-rekan dari Mbojo Tana'o, Komonitas Mbojo Matunti (Kambuti), Sarangge Pustaka Pesisir, dan Uma Kalikuma. 

"Seluruh peserta akan ditantang untuk menulis pengalaman mereka selama kegiatan Literasi berlangsung. Dan dari hasil tulisan mereka tersebut rencananya akan dibukukan oleh Alamtara Institute," tandasnya. 

Diakuinya, kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi, memompa semangat, dan meningkatkan minat membaca dan menulis kepada generasi. "Dan kegiatan ini juga sebagai wujud dari gerakan literasi anak bangsa. Ungkap Sulbin Sangiang (Salah satu penggerak Sarangge Pustaka Pelajar Komunitas Doro Sangiang)," tutup pemuda itu. (RED | ADV)

Related

Pendidikan 188182527501229267

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item