Usai Launching Pengiriman Jagung, Pintu PT. CPI Diblokade

Para buruh saat melakukan blokade depan pintu utama PT CPI Madapangga Kabupaten Bima.

KABUPATEN BIMA - Usai melakukan pengiriman perdana jagung yang dilaksanakan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI (Sesdit Jend), Ir. Bambang Pamuji, MSi. Pintu utama PT. Charoen Pokhpand Indonesia (CPI) Tbk Bima diblokade buruh dari Desa Monggo, Kecamatan Madapangga, Sabtu (5/3/22).

Dian yang merupakan buruh dalam aksi tersebut mengungkapkan, aksi ini dilakukan untuk menuntut kenaikan upah. Sebelumnya pihak PT. CPI menentukan upah sebesar Rp. 5 ribu per ton. Sementara besar upah tersebut sangat mencekik buruh, sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga.

"Hadirnya PT. CPI tidak mensejahterakan, tapi mencekik kita selaku buruh karena dinilai upah tidak sesuai," ucapnya.

Lanjut Dian, upah yang ditentukan pihak PT. CPI tidak seperti PT lain. Seperti PT. SUL di Desa Bolo, mereka menentukan upah buruh sebesar Rp. 15 ribu per ton.

"Kita menuntut upah seperti di PT. SUL. Yakni sebesar Rp. 15 ribu per ton," tegasnya.

Sementara buruh lain, Yamin juga angkat bicara dan mengatakan, kehadiran PT. CPI bukan memberikan kesejahteraan bagi buruh, namun Kenyataannya jauh panggang dari api. 

"Pihak PT. CPI tidak mampu memberikan dampak positif. Sehingga harus angkat kaki dari Madapangga ini," bebernya.

Selain terkait upah, sebelumnya PT CPI juga pernah melakukan perekrutan yang tidak profesional dan pernah didemo Tidak saja soal upah buruh, Pasalnya, mereka menjanjikan akan menerima karyawan 2 orang per desa, tapi hal itu tidak ada realisasi.

"PT. CPI jangan hanya janji, tapi harus merealisasikannya demi terwujudnya kesejahteraan bersama," pungkasnya.

Sementara itu, pihak PT. CPI masih diupayakan untuk dimintai keterangan terkait hal tersebut.(RED)

Related

Kabar Rakyat 7178097129811297697

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item