Kepala Dinas PUPR NTB Rangkap Jabatan, Garda Satu Desak Gubernur Tinjau Kembali
https://www.metromini.info/2025/05/kepala-dinas-pupr-ntb-rangkap-jabatan.html
Kepala Dinas PUPR NTB Rangkap Jabatan, Garda Satu Desak Gubernur Tinjau Kembali. METROMINI/Dok |
KOTA MATARAM - Kepala Dinas PUPR NTB Rangkap Jabatan, Garda Satu Desak Gubernur Tinjau Kembali memberi warning ke Pemprov NTB soal rangkap jabatan yang ada di tubuh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataraan Ruang (PUPR) NTB.
Kata Hakim, Jika tidak disikapi dengan bijak maka Garda Satu akan menempuh "jalanan" untuk mengingatkan Pemprov NTB.
"Ini kondisi yang sangat berbahaya. Satu orang memegang dua jabatan strategis yang sangat kuat hubungannya," ujarnya.
Menurut Abdul Hakim, bagaimana mungkin Kepala Dinas PUPR bisa merangkap Biro Lelang. Gal ini akan sangat riskan terjadi "Pat gulipat" karena dua jabatan ini saling melengkapi.
Abdul Hakim mendesak Gubernur NTB HLM Iqbal untuk meninjau kembali mutasi yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Gak boleh begitu. Ini sangat besar resikonya. Akan menimbulkan kecurigaan masyarakat dan berpotensi gaduh," tegasnya.
Lebih-lebih pejabat yang ditunjuk, Ir Sadimin saat ini sedang disebut-sebut namanya dalam kasus korupsi Selter Tsunami.
Pria yang akrab disapa Bang Akim, mengingatkan Gubernur HLM Iqbal untuk melakukan tracing terhadap setiap calon pejabat yang ingin ditempatkan pada jabatannya.
"Track recordnya harus dilihat. Jangan hanya lihat kepintaran kognisinya. Tetapi lebih dari itu adalah moral recordnya. Bersih gak?," ujarnya.
Diakui, selama ini sosok Sadimin tidak banyak disebut tetapi ternyata tidak juga bersih. Mantan Kepala Dinas Perkim ini muncul namanya disidang kasus korupsi Selter Tsunami.
"Dan dia sangat potensial bermasalah secara hukum," tegas Bang Akim.
Selain itu, Sadimin juga adalah mantan Kepala Biro Lelang (Pengadaan Barang dan Jasa).
"Dia pasti hafal di luar kepala pola permainan di PBJ. Tambah lagi dia sekarang Kadis PUPR, maka semakin sempurnalah permainannya," papa Abang Akim.
"Kita tidak ingin curiga. Tapi kenyataan ini yang memaksa kita curiga. Kenapa gubernur memilih Sadimin untuk dua jabatan tersebut," kata Bang Akim.
"Jangan-jangan gubernur ini ada maunya. Mau jalan mulus untuk memuluskan yang ngurus fulus," tambahnya.
Bang Akim kembali mengingatkan Gubernur untuk segera meninjau keputusan tersebut. Sebelum menjadi penyesalan.
"Kami tidak akan diam melihat cara-cara mencurigakan seperti ini," tandasnya.
Lagi pula NTB tidak kekurangan pejabat. Gubernur lebih memilih menempatkan pejabat sabagai staf ahli, ketimbang menempatkannya pada jabatan yang lebih penting. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.