Partner Song di Senggigi, Per 3 Bulan Cek Kesehatan
https://www.metromini.info/2017/07/partner-song-di-senggigi-per-3-bulan.html
Ilustrasi Partner Songs (PS). GOOGLE/www.kicknews.today |
LOMBOK BARAT – Pemandu lagu atau istilah asingnya adalah Patner Song (PS) yang berada di sejumlah Kafe maupun tempat Karaoke di wilayah pariwisata Senggigi, Lombok Barat (Lobar) diwajibkan untuk memeriksa kesehatan secara berkala.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, H. Agus Rahmat Hidayat mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi. Karena di beberapa tempat hiburan tidak menutup kemungkinan terjadi praktik-praktik prostitusi yang dilakukan para oknum pengunjung maupun oleh PS.
"Maka wajar, guna mengantisipasi penyebaran virus HIV pemeriksaan terhadap PS di intensifkan, bahkan pihak Dinas Kesehatan Lobar langsung turun tangan," kata Agus
“Program pemeriksaan setiap tiga bulan masih berjalan yang bertujuan untuk menjaring kasus HIV di kalangan PS,” tambah H. Agus Rahmat Hidayat, Selasa (11/7/2017) lalu.
Dijelaskannya, pemeriksaan tersebut mengingat masa inkubasi virus HIV dan mobilisasi PS dinilai cukup tinggi terjadi ditempat hiburan. Maka dari itu, diharapkan perusahaan yang mempekerjakan PS mesti kooperatif.
“Semua pengusaha kami anjurkan untuk bekerjasama. Ini berlaku kepada PS lama maupun yang baru,” ungkapnya.
Ilustrasi Partner Songs (PS). GOOGLE/www.kicknews.today
|
Diakuinya, sebagai alat kontrol serta monitoring, pihaknya bersama KPA Lombok Barat mengeluarkan kartu kuning yang harus dikantongi para PS. Hal ini bertujuan untuk memotifasi PS secara aktif memeriksakan dirinya secara berkala ke Puskesmas terdekat.
“Kartu kuning itu digagas KPA Lobar, ini sebagai alat kontrol bahwa PS yang bersangkutan sudah pernah di sekrening dalam 3 bulan terakhir karena sering ada penolakan pemeriksaan dengan alasan sudah di periksa tapi tidak ada bukti pemeriksaan,” kata Agus Rahmat.
Menurutnya, HIV tidak melulu bisa tertular dari akibat berhubungan intim saja. Kendati ada beberapa faktor lain, diharapkan dengan deteksi dini dan pengobatan teratur akan menekan risiko penularan oleh PS kepada pelanggannya.
Sementara itu, General Manager (GM) Loligo Club Karaoke dan SPA, Edika Kusnadi yang ditemui menjelaskan, di perusahaanya para PS rutin melakukan tes dimaksud. Walaupun di Loligo sendiri Booking Out (BO) terhadap PS tertentu tidak diperbolehkan. Ia pun tak menampik jika ada tempat hiburan yang menyediakan hal tersebut.
“Kalau kami tes kesehatan wajib itu 3 bulan sekali. Kemarin dikasih edaran dari Dinas Kesehatan. Kami di sini tidak memperbolehkan PS di BO, maka dari itu kita sediakan mess khusus,” ujarnya. (RED)
__________________
Berita ini sudah dimuat disitus www.kickews.today, dengan judul berita, "Para PS di Senggigi Wajib Cek Kesehatan Tiga Bulan Sekali."