Jembatan Jebol di Sanggar Tak Diperbaiki, Jalan Alternatif Diterjang Banjir, Warga Tuding Pemkab Bima "Mpinga"

Keberadaan jembatan yang jebol di Kecamatan Sanggar yang tak kunjung diperbaiki. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Sejak tahun lalu, keberadaan jembatan di Desa Boro yang menghubungkan dengan Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima yang jebol atau rubuh dan belum mendapat perhatian dari pemrintah untuk diperbaiki. Kondisi jalan alternatif yang selama ini digunakan hasil swadaya masyarakat kondisinya pun kini tak layak untuk dilalui akibat rusak di terjang banjir bandang yang terjadi, Senin, 12 November 2018.

Menurut Hasnun, warga Sanggar mengatakan, jembatan yang rusak ini merupakan jembatan vital yang menghubungkan banyak desa di Kecamatan Sanggar bahkan untuk dilalui jika ingin ke Kecamatan Tambora. Kata dia, sejak tahun lalu jembatan ini jebol hingga warga swadaya membangun jalan alternatif. 

"Namun, akibat banjir kemarin. Kondisi jalan alternatif itu pun tak layak dilalui. Akibatnya, akses transportasi mengalami kemacetan yang luar biasa dan saat ini warga bersama jajaran anggota Polsek Sanggar berupaya memperbaiki jalan alternatif agar layak dilalui,' ujarnya, kemarin.

Tak pedulinya pemerintah atas fasilitas publik ini memicu lontaran pedis yang disampaikan oleh warga. Arif Munandar mengaku, warga di Sanggar, sudah sangat sering mengadukan kondisi jembatan ini ke pihak Pemerintah Kabupaten Bima. Namun, upaya penyampaian aspirasi yang dilakukan dengan berbagai macam cara itu tak mendapat sambutan hangat dan respon yang cepat dari pihak pemerintah.

Akhirnya, dalam laman Facebook miliknya, ia pun menyentil keadaan ini dengan menulis dengan bahasa daerah, mpinga (budek atau tuli) fiko lao mpinga ade nalai (kuping yang tak bisa mendengar dan hati yang tak peduli itu berbeda). Kata dia, Kecamatan sanggar adalah bagian dari Kabupaten Bima. Namun, perhatian Pemerintah Kabupaten Bima untuk Kecamatan Sanggar khususnya pada kondisi jembatan yang jebol tidak ada sama sekali. 

"MPINGA FIKO LAO MPINGA ADE NALAI (kuping yang tak bisa mendengar dan hati yang tak peduli itu berbeda). SANGGAR ADALAH BAGIAN KAB BIMA," tulis dia, kemarin.

"Kita sudah sekian kali memperingatkan Pemkab Bima agar menyerap aspirasi masyarakat Sanggar terkait terputusnya jembatan penghubung Desa Boro dan Desa Piong. Namun, sudah beberapa kali masyarakat bersurat ke pemerintah bahkan melayangkan lewat status di sosial media serta penyampaian langsung saat pemerintah ke Sanggar, namun aspirasi warga nihil direspon oleh pemerintah," tambah dia dalam tulisannya.

Namun, warga lainnya, Syafruddin memberikan tanggapan tentang keadaan jembatan tersebut. Kata dia, keberadaan jembatan yang rusak itu merupakan kewenangan yang ada di Dinas PUPR Provinsi NTB. Kata dia, untuk proses perbaikannya, sudah dibahas termasuk juga dengan perbaikan jembatan di Desa Oi Marai.

"Pembahasan ini, dilakukan bersama dengan Bappeda Provinsi NTB. Dan Insya Allah akan dikerjakan pada tahun 2019. Demikian juga dengan jembatan di Desa Oi Marai," tulis akun milik Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bima itu dalam membalas komentar pada status Arif Munandar. 

Lanjut Syafruddin, untuk bisa mendapat akses dan perhatian yang baik untuk wilayah Kecamatan Sanggar dan Tambora, saat ini sedang dibahas peningkatan status Geopark Tambora yang akan didaftarkan ke dalam Geopark UNESCO. 

"Harapannya, penunjang fasilitas dalam rangka  peningkatan status Geopark Tambora bisa memenuhi persyaratan agar dapat didaftarkan ke dalam Geopark UNESCO," tulisnya.

Di sisi lainnya, atas kerusakan jalan alternatif jembatan tersebut. Personil Polsek Sanggar bersama warga melaksanakan 'gotong royong dalam rangka membuat jalan sementara sebagai penghubung karena jembatan yang rusak. 

"Semoga yang kami lakukan dapat bermanfaat untuk warga Kecamatan Tambora," tulis akun resmi Facebook Polres Kabupaten Bima, kemarin. (RED)

Related

Pemerintahan 7278795291109922053

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item