Gagahnya Masjid Terapung, Jamaah Sesalkan Tak Ada Air di Tempat Wudhunya
Kondisi tempat air wudhu bagi jamaah di Masjid Terapung Amahami Kota Bima yang tak ada airnya, Jum'at, 29 April 2022 malam. (METROmini/Agus Mawardy) |
KOTA BIMA - Keberadaan simbol kebanggaan bagi masyarakat dan Pemerintah Kota Bima dengan hadirnya Masjid Terapung di watasan Pantai Amahami-Teluk Bima di Kelurahan Dara yang dibangun di masa kepemimpinan mantan Wali Kota H. M. Qurais itu seolah tak menjadi fasilitas yang serius di tangan pemerintahan kota Bima di era Wali Kota H. Muhammad Lutfi.
Pasalnya, kendati termasuk bagian asset yang diduga berada dalam tanggung jawab Bagian Kesra setda Kota Bima, Jum'at, 29 April 2022 malam. Masjid yang menjadi pilihan banyak masyarakat yang memilih sholat Isya sekaligus Sholat Teraweh di masa bulan Ramadhan mengeluhkan tidak ada air di tempat pengambilan wudhu yang ada di bagian depan Masjid bernilai miliaran rupiah itu. Dan baru-baru ini dijadikan tempat sholat Jumat saat Ketum Demokrat AHY berkunjung ke Kota Bima.
Menurut seorang Jama'ah, sebut saja namanya Fulan mengaku, sangat memprihatikan sekali Masjid yang megah namun tak ada air untuk sholat para jama'ah yang ingin teraweh malam ini.
"Rencananya saya mau teraweh di Masjid Terapung. Tapi pas mau ambil air sholat. Tak ada airnya. Entah, Jama'ah lain ambilnya di mana. Dan keadaan ini sangat disesali sekali, apalagi Masjid Terapung ini merupakan asset milik dari Pemerintah Kota Bima," ungkap Fulan, Jum'at, 29 April 2022 malam
Ia pun menyorot kekecewaannya atas kepemimpinan Wali Kota yang namanya disingkat HML yang kurang mau peduli dengan Masjid yang dibangun pendahulunya ini. Selain masalah air yang selalu menjadi keluhan karena memang biasanya diisi manual dengan menggunakan mobil tangki milik Pemkot. Perawatan di dalam masjid seperti karpet dari awal dibangun tak diganti padahal keadaan tempat sujud jamaah itu sudah sedikit kumal.
"Heran kita dengan HML sebagai pemimpin di Kota. Beredar berita dia bagi-bagi bantuan ratusan juta di masjid dan musholla. Kenapa masjid terapung yang sudah mahal-mahal dibangun seperti tak ada hati pemerintah sekarang mengurusnya," sentil dia.
Lanjut dia, soal krisis air di Kota Bima adalah kondisi yang paradoks dengan seorang Wali Kota yang memili perusahaan air minum dan banyak mobil tangki . Masa
"Masa drop air 1 tangki tiap hari saja untuk dana sosial perusahaan air minum Wali Kota tidak bisa untuk di Masjid Terapung. Kasihani orang-orang yang mau sholat di bagaiman bisa nyaman jika sering tak ada airnya," sahut Fulan warga asal Kelurahan Rabadompu Timur itu.
Ia pun menyorot kinerja di Bagian Kesra setda Kota Bima yang harusnya sigap dan selalu membawa air ke sana. Apalagi di bulan Ramadhan seperti ini, keadaan air di Masjid Terapung harus tetap dikontrol untuk memudahkan masyarakat beribadah di sana.
"Semoga saja masalah seperti ini tidak berulang di kemudian hari," harap dia.
Sementara itu, pihak Kepala Bagian Kesra setda Kota Bima, karena ASN di Pemkot Bima sudah mulai libur hingga tanggal 9 Mei 2022 mendatang. Upaya konfirmasi masih diusahakan melalui nomor ponsel pribadinya. (RED)
Sayang sekali yah semoga dpt di atasi masalah ini .sy aja bangga melihat ada masjid megah yg terapung di kota Bima apalagi penduduk nya sendiri.semoga..
BalasHapus