PNS ini Soroti Keras Dugaan Pengadaan Makenah di Pemkot Jadi Bantuan Pribadi Umi Elly

Status Warganet yang mengucapkan terima kasih ke Umi Elly setelah mendapat bantuan makenah yang diduga hasil dari pengadaan di Pemkot Bima, belum lama ini. METROmini/Agus Mawardy)

KOTA BIMA - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Bima yang tak ingin disebutkan namanya atau sebut saja Fulan mengaku tidak diperhatikan oleh Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi menjelang merayakan Idul Fitri, Senin, 2 Mei 2022 lalu. 

Menurutnya, jika dibandingkan dengan kepemimpinan Wali Kota Bima sebelumnya yaitu H. Qurais dan Wakilnya H. A. Rahman, setiap ASN selalu diberikan bantuan sarung, sajadah dan juga makenah. Namun, Ia menduga, kendati setiap tahun tetap ada dialokasikan anggaran untuk pengadaan Makenah dan lain-lain. Barang-barang ini diduga kuat menjadi alat politik Wali Kota atau istrinya saat diserahkan kepada masyarakat.  

Kata dia, kalau di era H. Qurais para ASN mendapatkan barang-barang ini dari Bagian Kesra atau melalui Lurah. Namun di masa Wali Kota sekarang diduga semua dibuat satu pintu di kediaman.

"Kalau dulu di masa H. Qurais, semua PNS tetap dapat sarung, makenah dan sajadah menjelang hari raya begini. Jauh berbeda dengan Wali Kota yang sekarang. Kami nilai Wali Kota yang sekarang tak begitu peduli dengan PNS atau anak buahnya di Pemkot Bima saat ini," keluh ASN, yang pernah menjadi pejabat eselon III itu, Selasa, 3 Mei 2022.

ASN lainnya, yang juga tak ingin dituliskan namanya, sebut saja Baba menaruh curiga dengan pengadaan makenah di Bagian Kesra setda Kota Bima senilai Rp195 juta yang pengadaannya di bulan Maret 2022 lalu. Ada juga pengadaan sarung yang nilainya Rp149,4 juta ditambah pula dengan pengadaan sajadah sebesar Rp150 juta. Selain itu, ada pengadaan ternak senilai Rp75 juta dan buku bacaan keagamaan sebesar Rp50 juta. 

Beberapa pengadaan itu, sambungnya, sempat disorot media sebelumnya. Dan setelah dilakukan pengadaan seperti makenah yang senilai Rp195 juta itu disinyalir bahwa bantuan itu dijadikan untuk kepentingan politik atau disebut-sebut sebagai bantuan pribadi.

Ia menjelaskan, indikasi dari bantuan yang diberikan bukan atas nama Pemkot Bima. Tapi atas nama pribadi Umi Elly atau istri Wali Kota Bima. Dibuktikan, dengan adanya status seorang Warganet yang menyampaikan ucapan terima kasih dengan memposting foto saat menerima bantuan makenah. Penerima bantuan itu bukannya berterima  kasih ke Pemkot Bima tapi terima kasihnya ke Umi Elly.

"Pengklaiman bantuan secara pribadi itu dibuktikan adanya pengakuan dari penerima bantuan di Kelurahan Rontu. Warganet yang bernama  Ainurahmah mengaku, dirinya dan teman-temannya Srikandi di Rontu berterima kasih ke Umi Elly atas bantuan makenah yang diberikan," ungkap Baba, belum lama ini.

Baba menyebutkan, ini bukti status akun milik Ainurahmah tersebut: 

"Kami Ibu2 Sri kandi Kelurahan "Rontu" mengucapkan terima kasih kepada Ibu wall Kota Ibu "Hj Ell Alwaini Semoga ibu walikota sehat slalu. Aminnn," tulis Ainurahmah di akun Facebooknya lengkap dengan foto para Srikandi yang sudah menerima bantuan makenah. 

Dia menegaskan, dari pengakuan Warganet tersebut patut dipertanyakan kepada Umi Elly apakah makenah yang diberikan hasil pengadaan di Pemkot Bima atau merupakan hasil pembelian dari uang pribadinya. 

Lanjut Fulan, setelah dikonfirmasi ke beberapa teman di Pemkot. Kuat dugaan bahwa bantuan yang diberi adalah hasil pengadaan dari Pemerintah Kota Bima. Hal ini Juga diindikasikan telah berjalan selama kepemimpinan H. Lutfi sebagai Wali Kota Bima yang sekarang. 

"Kebiasaan di Pemkot selama Wali Kota saat ini. Barang pengadaan milik Pemerintah. Tapi saat didistribusikan seperti menjadi barang milik pribadi. Dan masyarakat setelah terima bantuan, padahal itu dari pemerintah kok terima kasihnya kepada Umi Elly. Inikan cara-cara politik yang tidak sehat," sahutnya.

"Kalau ingin punya nama pribadi, uangnya harus pribadi. Jangan uang pemerintah lantas yang dibawa ke masyarakat nama pribadi. Jika nama Wali Kota yang disebut sebagai pemberi bantuan itu mungkin tak masalah. Karena terikat jabatan dan kedinasan. Tapi, kalau nama istrinya, ini pengklaiman yang berbahaya dan curang caranya. Istri H. Lutfi itu kan masyarakat biasa. Dia tidak bisa mengklaim bantuan yang berasal dari dana pemerintah," pungkasnya menambahkan.

Ia berharap, agar Kepala Daerah atau keluarganya tidak memanfaatkan jabatan untuk mengambil kepentingan secara pribadi atau kepentingan politik dengan memanfaatkan anggaran negara. Ia pun menduga, tidak hanya barang makenah saja. Kuatirnya, pengadaan sajadah, pengadaan sarung, pengadaan Qur'an dan pengadaan hewan qurban juga diduga diklaim semua seperti itu.

"Kami memang adalah anak buah Wali Kota saat ini. Tapi pemilik sejati Pemerintahan adalah PNS. Pemkot Bima bukan milik pejabat yang hanya muncul musiman per lima tahun sekali. Jadi, wajar kami sebagai pemilik sah pemerintahan memperingati atau menghimbau agar jangan ada oknum yang menggunakan jabatan politik untuk mencari keuntungan secara pribadi. Kami berharap pemimpin kami bisa memberikan teladan dan memberikan bantuan secara adil kepada masyarakat bukan hanya timnya saja," tegasnya. 

Ia pun mengajak para ASN lainnya, agar jangan takut menolak perintah atasan yang sudah keluar dari ketentuan dan peraturan yang berlaku. 

Ia menegaskan, kepemimpinan di Pemkot Bima bukan rahasia umum lagi ada ketidakharmonisan antara Wali dan Wali Kota Bima sejak awal menjabat. Sudah masalah besar itu yang belum ada solusi dan damainya. Jangan lagi ada masalah lain, seolah PNS hanya harus tutup mata atas upaya-upaya mencari keuntungan pribadi yang dilakukan atasan maupun keluarganya.

"Jangan sampai, karena ambisi pimpinan. Dan iming-iming jabatan. Malah kemudian, kita sebagai PNS yang menjadi tumbal dan terjebak di dalam persoalan hukum di kemudian hari," ajak Baba, ASN yang juga jebolan kampus ternama di Indonesia dengan nada bicaranya yang penuh semangat. 

Di sisi lainnya, pihak Umi Elly atau istri Wali Kota Bima maupun Bagian Kesra setda Kota Bima yang mengadakan pengadaan makenah di tahun 2022 ini, masih dikonfirmasi atas distribusi bantuan yang diberikan kepada masyarakat menjelang hari Raya Idul Fitri 1443 H lalu. (RED)


Related

Pemerintahan 1966722413007470048

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item