Tumpukkan Sengon Parkir Liar di Pinggir Jalan Lintasan Tambora

Keberadaan tumpukan kayu sengon di Desa Kawinda Toi (Tambora). FACEBOOK/Sang Pencerah
KABUPATEN BIMA - Sejumlah warga merasa ada yang aneh dengan keberadaan tumpukkan kayu jenis sengon di pinggir jalan yang ada di lintasan menuju Gunung Tambora, tepatnya masuk wilyah Desa Kawinda Toi, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima.

Menurut warga (Akun Facebook Sang Pencerahyang mengupload foto tumpukkan kayu sengon yitu menulis seperti ini di kronologi Facebook-nya.

"Ratusan kubik kayu sengon d seputaran kawinda toi kec tambora diangkut dengan fuso jumbo. 24 jam fuso fuso jumbo mengangkutnya keluar entah kemana kita tdk tau.
Menurut pengakuan warga kawinda toi yg juga kasi pmrnthn ds inisial in mengaku sengon2 itu dbeli n dibayar para pebisnis dompet tebal dari jawa dg kisaran 5 jt.
Aneh dan mirissss ajja keadaan neh. Dikala hutan mau dijadikan paru2 bumi disisi lain dibiarkan ditebang dgn harga murah para pribumi."

"Oh Tambora kasihan sekali dirimu dibabat seperti ini. Kapan hutan kita bisa baik n menyimpan debit air anak generasi serta cucu bangsa kita kalau ditbang begini ama pendahulunya dr skr
Pemerintah daerah harus turun dan crosscheck wabilkhusus dinas kehutanan kab bima ada apa dg sengon2 ini dijual murah oleh oknum yg tdk bertanggungjawab. #saveourforestfromillegallogging#," tambah Sang Pencerah di paragraf selanjutnya.

Keberadaan tumpukan kayu sengon di Desa Kawinda Toi (Tambora).
FACEBOOK/Sang Pencerah
Kondisi kayu dalam keadaan tertumpuk rapi, dan terparkir liar. Kayu jenis Sengong Laut itu berada di Desa Kawinda To'i, yang jumlahnya diperkirakan akan dimuat menggunakan dua mobil fuso. Kondisi kayu pun ukurannya sudah dipotong rapi dan rata-rata dipotong berukuran dua meter.

Namun, Reporter Metromini yang mengkonfirmasi keberadaan kayu kepada salah seorang pekerja yang mengangkut kayu itu diakui bahwa kayu-kayu itu merupakan milik warga yang berasal dari kebun.

"Kayu ini berasal dari kebun masyarakat yang ada di Kawinda To'i. Dan kayu ini akan dibawa ke Surabaya untuk diolah sebagai bahan baku kertas. Kami hanya buruh yang di gaji oleh Bos yang punya kayu," terang seorang lelaki yang tak ingin dituangkan namanya, asal Desa Oi Katupa (Tambota), Selasa, 6 Juni 2017 siang tadi.

Sementara itu, Babinsa Desa Kawinda Toi, Nasrullah, S.Sos membenarkan kayu yang terparkir itu adalah milik warga dari kebun yang ada di Desa Kawinda To'i.

"Kayu sengong miliknya warga yang ada SP 5. Dan yang punya bukan satu warga saja. Saya sempat ke lokasi itu kemarin dan saya cek Kalau kayu itu memang berasal dari kebun masyarakat," ungkap Nasrullah, via ponselnya, siang tadi.

Dia menambahkan, informasi yang diterimanya saat ini bahwa kayu-kayu yang telah diangkut itu ditahan oleh warga di Desa Oi Saro, Kecamatan Sanggar. 

"Infonya sementara seperti itu. Dan bagaimana selanjutnya keadaan kayu itu saya belum memonitor karena saya sekarang sedang berada di Kota Bima," ungkap anggota TNI itu. (RED)


Related

Politik dan Hukum 948251043361954815

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item