Pengecer di Sandue, Bantah Naikkan Harga Pupuk
https://www.metromini.info/2017/06/pengecer-di-sandue-bantah-naikkan-harga.html
Nur Wahidah, pengecer pupuk di Desa Sandue (Sanggar) membantah menaikkan harga pupuk bersubsidi. FACEBOOK/Nur Wahidah |
KABUPATEN BIMA - Harga pupuk subsidi dikeluhkan masyarakat di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima. Biasanya sesuai dengan harga subsidi yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu Rp90 ribu per sak. Oleh pengecer dijual dengan harga di atas itu.
"Pengecer sudah ditetapkan harga pupuk Rp95 ribu. Tapi, yang dijual di masyarakat ada yang Rp100 ribu bahkan lebih dari itu. Kondisi ini bisa ditemukan di UD Pr**a, milik Rstdi Desa Sandue," ujar para petani, Shl dan St, Sabtu, 9/6/2017 lalu.
screenshhot percakapan di Facebook. METROMINI/Dok |
Mendengar keluhan warga, Pengurus KNPI Kecamatan Sanggar pun bersikap. Mereka ,elapokan secara resmi pengecer ke Polsek Sanggar.
"Adany indikasi dan pengakuan warga tentang tarif harga pupuk bersubsidi yang telah ditetapkan pemerintah, kami telah megadukan masalah ini ke Polsek Sanggar," ujat Ketua KNPI Kecamataran Sanggar, Ayaturrahman, Sabtu pekan lalu.
Sementara itu, seorang wanita dengan akun Facebook-nya yang bernama Nur Wahidah mengaku adalah pihak yang disorot sebagai terduga pengecer yang menaikkan harga sebagaimana yang diklaim para warga. Dia pun tak terima dengan tudingan itu
Akun Bima Mawardy yang membagikan link bertia sebelumnya soal dugaan kenakalan pengecer pupuk yang menaikkan harga sepihak di Desa Sandue, Kecamatan Sanggar, tiba-tiba di bantah oleh Nur Wahidah.
"Saudara bima tlg datang tanya dulu sama kita pengecer pupuk jgn asal nuding.kita jual pupuk sekarang ada bareng dgn pupuk non subsidinya," balas Nur Wahidah di komentar yang ada di Facebook, Selasa, 13 Juni 2017 kemarin.
Dia juga menyesalkan adanya laporan yang tidak dikonfirmasi kepada pihaknya selaku pengecer pupuk.
"Jangan asal terima laporan dr rakyat.jadi bapak cari dulu informasi yg akurat jangan asal ngomong. Ya saya pengecer di desa yg saudara2 lapor.yakni di sandue.tlg jangan asal muat di media kalau blm tau persis yg ada di lapangan," ungkap dia.
"Nopmong barang bukti memangnya tiap pengecer itu warna pupuk beda2.bisa saja dia beli di tempat lain seandainya beli di tmpt saya tlg perlihatkan bukti.nota dan nama orangnya.dan mobil yg saudara foto dgn pupuk subsidi di media itu tlg tunjukan no .polnya yg lengkap," tambahnya
Dia pun merasa malu dengan dinaikkan berita yang katanya diklaim pihak Redaksi Metromini. Namun, sebelumnya, pihak Redaksi menerangkan bahwa berita sebelumnya masih dalam proses klarifikasi dari pihak pengecer yang disorot dalam masalah ini.
"Ok.pak saya merasa malu di tuding berita yg tak benar ini.selama saya jual pupuk saudara tanya ke rakyat saya saya yg paling adil dan ikut aturan," tukas dan tutup Nur Wahidah. (RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.