5 Juli Tonggak Hadirnya Kesultanan Bima


Museum ASI Mbojo, Pusat Kesultanan Bima di masa lalu. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Usia Bima sudah sangat tua. Nilai keislaman yang tertanan secara simbolik 377 tahun lamanya. Setiap tahun perubahan status kerajaan menjadi kesultanan di era Raja La Ka'i yang bertepatan dengan 14 Rabiul Awal 1050 H dinobatkan menjadi Sultan Bima yang I dan berganti nama menjadi Sultan Abdul Kahir I yang bertepatan tanggal 5 Juli 1640.

"Kesultanan Bima berdiri tanggal 5 Juli 1640 atau bertepatan dengan 14 Rabiul Awal 1050 H. Peristiwa sakral ini ditandai dengan dinobatkan Raja La ka'i yang dikenal dengan Sultan Abdul Kahir Pertama menjadi Sultan Bima Pertama kala itu," ujar Hj. Indah Damayanti Putri atau Umi Dinda, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Bima, Rabu, 5 Juli 2017 kemarin saat upacara Hari jadi Bima Ke-377 di halaman Kantor Bupati Bima, di Desa Dadi Bou, Kecamata Woha.

Jajaran para tamu undangan di acara Upacara Hari Jadi Bima ke 377, Rabu (5/7/2017) kemarin. METROMINI/Agus Gunawan
Dalam upacara tersebut dihadiri pula oleh Wakil Gubernur, Drs. Muhamad Amin, anggota DPR RI Syafruddin, ST, MM, anggota DPRD Kabupaten dan Kota Bima, Seluruh Kepala Daerah yang ada di NTB, Kepala OPD. 18 Camat se-Kabupaten Bima, Kepala UPTD, 191 Kepala Sekolah dan segenap jajaran aparatue lingkup Pemkab Bima. 

Bupati Bima Hj.Indah Darmayanti Putri dalam mementum ini, mengingatkan kembali usaha dan perjuangan para pejuang yang ada di Dana Mbojo.

"Pada hari ini, tanggal 5 juli 2017, jauh sejarah kembali berputar dan terulang. Kita berkumpul dalam rangka memperingati Momentum sejarah perayaan Hari Jadi Bima, selain mengenang perjalanan dan perjuangan Keislaman yang dipelopori Sultan Abdul Khair I. Namun, 5 Juli merupakan tonggak sejarah bagi Masyarakat di Dana Mbojo (Tanah Bima) dalam mengembalikan atau me-refresh kembali perjuangan dan dedikasi para pejuang dan para pendahulu kita dalam menegakkan Syi'ar Islam," jelas istri mantan Sultan Bima yang terakhir itu, Alm. H. Fery Zulkarnain, ST.

"Ini momentum untuk mengembalikkan semangat generasi Bima seperti semangat para pendahulu melawan penjajah dan menjadikan Bima bagian dari negara Indonesia yang mendeka," tambah Umi Dinda.

Pasukan Pembaca Bendera Simbol Kabupaten Bima. METROMINI/Agus Gunawan
Umi Dinda menjelaskan, dalam momentum HUT Bima KE-377 kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengingat sejarah.


"Kalau kata Bung Karno, dengan Jas Merahnya, Jangan Melupakan Sejarah," ucap Umi Dinda.


Dan disambungtannya, Umi Dinda memaparkan, Kesultanan Bima yang bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui Maklumat Sultan Muhammad Salahudin pada tangga; 22 November 1945. 

"Kesultanan Bima menyatakan diri bergabung dengan NKRI dan menjadi bagian dari pemerintah NKRI dengan penuh kesadaran dan tetap menjunjung tinggi filosofi dasar Kesultanan Bima yaitu, 'Toho Mpara Ndai Sura Dou Labo Dana' (Mengedepankan kepentingan umum di atas kepentintingan pribadi atau golongan)," ujarnya. kemarin.

Kata dia, seorang Sultan melepaskan kekuasaanya dan merelakan segalanya demi kepentingan yang lebih Besar. Membangun Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.

"Sejarah kmas Kesultanan Bima atas cita-cita dan keinginan mulia, para pemimpin dan rakyatnya. Kala itu, Bima memasuki masa transisi menjadi daerah Swapraja, Swatantra dan kini terpecah menjadi Kabupten dan Kota Bima," jelas dia.

Hj. Indah Damayanti Putri, Bupati Bima saat menjadi Pembina Upacara Hari Jadi Bima ke 377, Rabu (5/7/2017) kemarin. METROMINI/Agus Gunawan
Untuk itu, Umi Dinda berharap dan sama-sama memanjatkan do'a dan penghargaan yang tulus atas kiprah dan perjuangan serta dedikasi Para Raja dan Sultan Bima yang telah mengantarkan dan mewujudkan Bima yang merdeka hingga dirasakan saat ini.

"Kami mohon  semua pihak, Kepala Daerah di NTB, para Bupati/Wali Kota dan Pimpinan dan anggtoa DPRD dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Para Alim Ulama, Para Guru, Tenaga Kesehatan, Tokoh Pemuda, Tokoh Wanita dan Putra-putri terbaik Bima sama-sama memberikan dedikasi yang semampunya untuk mewujudkan Bima yang lebih baik lagi. Bima yang maju yang sesuai dengan motto dan falsafah hidup serta tujuan mensejahterakan Dou Labo Dana Mbojo (orang dan tanah Bima)," papar dan harap Umi Dinda.

"Dan kepada mereka yang telah meninggalkan dunia ini, atas perjuangannya kita doakan bersama agar kelak mendapat balasan surga dari Allah SWT. Dan kepada kita para generasi bima semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan kekuatan agar terus bisa membangun Bima demu kemajuan daerah ini ke arah yang lebih baik lagi. Aamiin," tutup Bupati Bima. (RED |ADV)

Related

Pemerintahan 297583521655963796

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item