Kapolres: Anak Menikam Ayahnya, Karena Malu dan Korban Sering Marahi Ibunya



Pelaku (Kmr), siswa kelas III, yang juga anak kandung korban. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Kalampa berdarah, demikianlah wajah desa itu di Jumat, 2 Juni 2017 sore tadi. Tepatnya, di RT. 14 RW. 07di Dusun Ndora sekitar pukul 16.00 WITA tersiar kabar seorang anak menikam ayah kandungnya hingga meninggal dunia.


Diwartakan sebelumnya, sesaat setelah percekcokan antara ayah dan ibunya, pelaku (Kmd) yang juga masih pelajar dan duduk dibangku kelas 2 SMAN 2 Woha itu, menikam sang ayah, M  Said alias Said Bante alias Said Baba La Beda (49) tepat di bagian dadanya.


Kapolres Bima, AKBP. M. Eka Fathurrahman mengungkapkan kronilogis dan motif dari kejadian memilukan itu. Kata Eka, sekitar 16.00 WITA bertempat di barugak belakang rumah korban,  mereka (korban dan pelaku) sempat cekcok dan beradu mulut. Kapolres mengatakan, menurut korban, pelaku terlalu mencampuri urusan orang tuanya. 

Kondisi korban yang dibunuh anak kandungnya
 di Desa Kalampa.  METROMINI/Dok
"Karena cekcok mulut tersebut. Pelaku sempat mengambil batu-bata dan ingin memukul korban," ucap Kapolres kepada Metromini, dalam rilisnya, Jum'at, 2 Juni 2017 malam ini.

Setelah itu, sambung Eka, ibu kandung pelaku dari dalam rumah mendengar suara gaduh di luar. Akhirnya, sang ibu keluar ke TKP dan melerai pertengkaran antara korban dan pelaku

"Pelaku sempat masuk ke dalam rumah dan mendengar korban bertengkar dengan ibu kandung," ucap dia.

Lalu, sambung Kapolres, pelaku akhirnya secara diam-diam mengambil pisau dan diselipkan dalam keadaan menyembunyikan di bagian pinggangnya. 

"Karena emosi pelaku keluar rumah dan langsung mendatangi serta mengayunkan sebilah belati ke tubuh korban. Korban mengalami luka tusuk di bagian dada kirinya," tutur Kapolres.

Dia menambahkan, akibat pertikaian itu, dan melihat luka yang dialami korban. Oleh warga sekitar yang melihat kejadian itu mencoba membantu dan mengevakuasi korban ke Puskesmas Woha, dengan harapan kordan dapat penanganan medis dan bisa tertolong. 

Dari keterangan Medis, lanjut Kapolres, korban dinyatakan meninggal dunia di Puskesmas Woha. 

"Akibat luka benda tajam masuk tubuh korban kurang lebih 6 cm, akhirnya korban meninggal dunia," imbuh dia.

Dia menjelaskan juga, pelaku setelah menikam korban kemudian lari keluar rumah menuju ke atas gunung, Dan setelah itu pelaku menuju rumah Kepala Desa (Kades) Samili (M. Hatta) dan menceritakan bahwa dirinya telah membunuh ayahnya.

Dan oleh Kades Samili, sambung dia, membawa pelaku ke Polsek Woha. Namun, karena takut adanya reaksi dari keluarga istri pertama korban, Kades langsung mengamankan pelaku ke Mako Polres Bima (Desa Panda, Kecamatan Palibelo) guna diperiksa lebih lanjut dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Kapolres pun menambahkan, pelaku berinisial Kmd dan biasa dipanggil Is berusia 17 tahun ini adalah anak kandung ke-3 dari korban yang merupakan anak dari istri ke dua korban). Mereka tinggal di RT. 14 RW. 07, Dusun Ndora, Desa Kalampa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

Dalam kasus ini, menurut Kapolres, pihaknya sudah memanggil dua orang saksi yaitu Az (20)yang juga adalah kakak pelaku dan anak kedua dari korban. Serta saksi lainnya adalah istri korban, Nrm (47) yang juga adalah istri kedua dari korban yang merupakan ibu kandung pelaku.

Dalam kasus ini sudah diamankan pihak penyidik barang bukti berupa sebilah pisau belati, alu (alat penumbuk padi) dan baju korban.

"Motif dalam kasus ini diketahui pelaku kesal karena korban sering memarahi ibu pelaku. Dan pelaku pun merasa malu terhadap cerita warga di sekitar kediaman korban dan pelaku, karena korban mempunyai istri lagi," tutur Kapolres. (RED)


Related

Politik dan Hukum 1117235665659308217

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item