Seorang Warga Meninggal karena Gempa
https://www.metromini.info/2016/12/seorang-warga-meninggal-karena-gempa.html
Warga yang panik dan berhamburan keluar rumah saat gempa. Foto: Akun FB milik Ann Screamosfock |
KOTA BIMA - Gempa yang terjadi pukul 06.20 WITA, (30/12/2016) dengan kekuatan 6,6 SR yang mengguncang Sumba dirasakan juga di Kota Bima.
Akibat gempa tersebut, salah seorang warga Bedi meninggal dunia. Korban tersebut bernama Siti Hajar Binti Ridwan (25) warga RT. 08 Kelurahan Manggemaci. Menurut keterangan keluarga, korban meninggal karena melompat dari pagar yang masih terkunci karena panik saat kejadian.
"Dia panik, saat gempa terjadi dia naik pagar dan langsung lompat pagar yang masih terkunci, " ujar Tei tetangga korban.
Gempa Bumi tektonik mengguncang wilayah BALI, NTB dan NTT. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pada pukul 06:30:19 WITA. Dengan kekuatan M=6.6 Skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 9.37 LS dan 118.63 BT, pada kedalaman 91 km.
Dampak gempa bumi berupa guncangan lemah hingga sedang dirasakan di daerah Kuta-Bali, Gianyar, Denpasar, Mataram, Bima, Waingapu, Waikabubak, Labuan Bajo, Ruteng dalam skala intensitas II SIG BMKG atau (II-V MMI).
Di daerah ini guncangan gempa bumi dirasakan oleh hampir semua orang. Ditinjau dari kedalamannya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi, hasil interaksi Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.
Terkait dengan peristiwa gempa bumi tersebut diatas yang baru saja terjadi, hingga laporan ini disusun pada pukul 07:10 WITA baru sekali terjadi aktivitas gempa bumi susulan (M=3.8).
Masyarakat dihimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir Barat Laut Sumba dihimbau agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami dan kejadian gempa bumi susulan memiliki kekuatan yang lebih kecil dari gempa bumi utama. Mataram, 30 Desember 2016. (RED)
Akibat gempa tersebut, salah seorang warga Bedi meninggal dunia. Korban tersebut bernama Siti Hajar Binti Ridwan (25) warga RT. 08 Kelurahan Manggemaci. Menurut keterangan keluarga, korban meninggal karena melompat dari pagar yang masih terkunci karena panik saat kejadian.
"Dia panik, saat gempa terjadi dia naik pagar dan langsung lompat pagar yang masih terkunci, " ujar Tei tetangga korban.
Gempa Bumi tektonik mengguncang wilayah BALI, NTB dan NTT. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pada pukul 06:30:19 WITA. Dengan kekuatan M=6.6 Skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 9.37 LS dan 118.63 BT, pada kedalaman 91 km.
Dampak gempa bumi berupa guncangan lemah hingga sedang dirasakan di daerah Kuta-Bali, Gianyar, Denpasar, Mataram, Bima, Waingapu, Waikabubak, Labuan Bajo, Ruteng dalam skala intensitas II SIG BMKG atau (II-V MMI).
Di daerah ini guncangan gempa bumi dirasakan oleh hampir semua orang. Ditinjau dari kedalamannya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi, hasil interaksi Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.
Terkait dengan peristiwa gempa bumi tersebut diatas yang baru saja terjadi, hingga laporan ini disusun pada pukul 07:10 WITA baru sekali terjadi aktivitas gempa bumi susulan (M=3.8).
Masyarakat dihimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir Barat Laut Sumba dihimbau agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami dan kejadian gempa bumi susulan memiliki kekuatan yang lebih kecil dari gempa bumi utama. Mataram, 30 Desember 2016. (RED)
INNALILAHI WAINNA ILAHI ROJIUN
BalasHapus