Habib Alami Kecelakaan Tunggal Hingga Tewas di Jembatan yang Putus, Legislator Nilai ini Kelalaian Pemda

 

Kondisi jembatan yang putus saat dihantam banjir bandang di akhir tahun 2021 lalu. Dan kondisi almarhum Habib, pemuda yang alami Kecelakaan tunggal dan ditemukan meninggal dunia, Minggu, 13 Februari 2022 pagi. (METROmini/Agus Mawardy)

KOTA BIMA - Meninggalnya seorang pemuda Habib (24) asal Kelurahan Rabangodu Selatan, Kecamatan Raba, Kota Bima yang melaju dengan motornya ke arah jembatan putus di Jatibaru Timur, Kecamatan Asakota mendapat tanggapan dari Anggota DPRD Kota Bima dari PAN, Syamsudin Mahmud.

Dilansir dari TribunLombok.com, Ketua Fraksi PAN itu menilai bahwa kecelakaan tunggal tersebut bentuk kelalaian negara. Dalam kasus ini, ia menyebut yang bertanggung jawab adalah pihak pemerintah daerah baik di tingkat Provinsi NTB maupun Pemerintah Kota Bima.

Syamsudin menjelaskan, jembatan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi NTB itu sudah rusak atau terputus keadaannya sejak 3 bulan lalu. Dan sebab terputusnya jembatan ini karena hantaman arus banjir yang terjadi di akhir tahun 2021 lalu.

Seharusnya, kata dia, di lokasi jembaran ada tanda atau papan peringatan baik berupa palang atau tanda lain yang dipasang oleh pemerintah melalui instansi terkait untuk peringatan bagi pengguna jalan. 

"Jembatan itu memang tanggung jawab Pemerintah Provinsi secara kewenangan. Tapi soal peringatan jalan, itu merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Perhubungan harus bertanggungjawab," tegasnya, Minggu, 13 Februari 2022.l kemarin dikutip dari situs TribunLombok.com.

Ia pun berharap, Pemerintah Kota Bima harus segera memberikan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk tanggungjawab atas kelalaian dari tragedi ini.

Ia mengatakan, kejadian yang menimpa warga Rabangodu Selatan itu bisa saja terulang kembali. Jika Pemerintah Kota Bima tidak segera bertindak untuk memperbaiki keadaan pencegahan di jembatan itu.

"Kami berharap Pemkot segera bertindak agar tak ada korban lainnya lagi nanti," tandas warga asal Kecamatan Asakota itu.

Ia menambahkan, memang pemerintah daerah sudah buatkan jalan alternatif di samping. Tapi peringatan untuk pengguna jalan yang tidak hafal rute atau pendatang yang baru melintasi jalan itu patut untuk diperingati dengan membuat tanda dan memperbaiki kondisi pencegahan resiko kecelakaan di sana. Penting memperbaiki keadaan jembatan sebagai langkah antisipasi ke depan," jelasnya.

Kata dia, di wilayah jalan provinsi memang terdapat beberapa jembatan yang menghubungkan antara Kota Bima dengan wilayah Kabupaten Bima. Keadaan terputusnya jembatan ini juga harus menjadi perhatian agar pemerintah bisa melakukan tindakan pencegahan terhadap kerusakan jembatan-jembatan lainnya. 

"Harus ada langkah antisipasinya? Apalagi sekarang musim hujan belum berlalu. Jangan sampai da lagi jembatan yang putus karena dihantam arus banjir, " tambahnya. 

Ia pun berharap agar realisasi perbaikan jembatan itu segera dilakukan Pemerintah Provinsi dalam waktu dekat ini. Sehingga, akses jalan maupun jembatan yang layak bisa sepenuhnya dimanfaatkan oleh warga.

"Kata Gubernur NTB di bulan Desember 2021 lalu, jembatan ini akan cepat diperbaiki dan dibangun kembali. Tapi sampai sekarang, kami belum dengar kapan rencana itu akan terealisasi," tandas Legislator di Kota Bima itu. (RED)


Related

Pemerintahan 4065187597905224826

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item