Pengiriman Sapi Melalui Pelabuhan Bima Diduga Langgar Ijin Muat Karantina

Ilustrasi/Google

KOTA BIMA - Pemuatan sapi potong untuk dikirim ke wilayah Jabodetabek melalui jalur laut Pelabuhan  Bima, diduga tidak sesuai Surat Perintah Muat (SPM). Informasi yang dihimpun media ini, dalam ijin pemuatan yang semestinya 500 ekor sesuai SPM, namun diduga lebih dari itu yang mencapai sekitar 700 ekor.

Persoalan lainnya, pemuatan sapi potong tersebut tidak melalui prosedur karantina sebagaimana mestinya. Dimana pihak karantina hewan diduga mengeluarkan surat keterangan sehat tanpa memeriksa terlebih dahulu kesehatan sapi tersebut, seperti pengambilan sampel darah sapi untuk mengecek bebas penyakit atau tidak. 

Untuk diketahui, pihak karantina hewan wilayah kerja Pelabuhan Laut Bima belum memiliki kandang sebagai tempat untuk mengarantina sapi beberapa hari sebelum dimuat dan dikirim ke daerah tujuan. Sehingga diduga prosedur pemeriksaan kesehatan sapi tidak dilalui sesuai aturan. 

Salah satu warga pemilik sapi yang akan dikirim ke Jabodetabek, Abdullah, mengungkapkan, pengiriman saat ini direncanakan sebanyak 1000 ekor. Yang baru dinaikan ke atas kapal KM Ayu Express 1 sekitar 650 ekor. "Sudah dari hari Jumat (28/5) sapi dinaikan ke atas kapal," ujarnya pada sejumlah wartawan saat dikonfirmasi di atas kapal tersebut, Sabtu malam (29/5/2021).

Warga Kecamatan Monta, Kabupaten Bima ini mengatakan, memiliki sapi sebanyak 15 ekor yang akan dikirim ke Jabodetabek. Dengan memakai perusahaan pengirim sapi, CV RP.

"Tidak tahu kapan berangkatnya. Mungkin tunggu sampai jumlahnya seribu sapi baru berangkat," katanya. 

Abdullah mengaku, sudah membayar administrasi pemuatan sapi pada pihak karantina hewan wilayah kerja Pelabuhan Bima sekitar Rp1,3 juta per ekor. Biaya tersebut sudah termasuk semua yang diatur pihak karantina hewan.

"Biaya itu sudah semuanya. Kami tinggal terima sapi siap dikirim dan sampai tujuan," akunya. 

Hal senada diakui pemilik sapi lainnya, Dahlan. Warga Sape ini mengaku, pemuatan sapi ke atas KM Ayu Express 1 telah berlangsung beberapa hari. 

Kapal pengangkut sapi KM Ayu Express 1, belum berangkat ke daerah tujuan Jabodetabek karena masih menunggu hingga 1000 ekor. 

Penanggungjawab Pelayanan Karantina Hewan dan Tumbuhan Wilker Pelabuhan Laut Bima, Drh Astria Ardika, yang dikonfirmasi Minggu (30/5) pagi, mengatakan, pengiriman sapi saat ini pihak KM Ayu Express 1 menargetkan 1000 ekor. Sekarang pemuatan sapi yang sudah ada di atas kapal sekitar 500 ekor. 

Hanya saja kata dia, beberapa CV tidak ada yang memiliki rekomendasi pemuatan. 

"Bagi mereka yang nggak punya rekom, tinggal lobi antar pengusaha karena yang mengklaim mendatangkan kapal adalah CV Rizki Perdana. Tinggal dia bisnis to bisnis dengan pengusaha lain, dia kasih izin nggak," katanya. 

Kalau sapi diberangkatkan tanpa memiliki izin sebutnya, adalah ilegal. Pihak karantina hewan tidak akan menerbitkan sertifikat, selama persyaratannya tidak terpenuhi. 

"Sehingga kita tidak menerbitkan surat persetujuan pemuatan," tandasnya. 

Astria mengaku, sampai dengan Minggu (30/5), sapi potong belum mencapai 1000 ekor yang dimuat di atas kapal. Masalahnya, terkendala izin yang belum keluar dari provinsi. 

"Kata pengusaha izin itu baru bisa keluar besok (Senin, 31 Mei). Makanya sapi  belum bisa dimuat. Karena itu tadi, kami tidak berani mempertanggungjawabkan kalau pemuatan tanpa izin," akunya. 

Astria mengaku, Kantor Pelayanan Hewan dan Tumbuhan Wilker Pelabuhan Laut Bima belum memiliki kandang untuk karantina hewan. Sehingga sampel untuk pemeriksaan kesehatan sapi dilakukan di kandang peternak.

Untuk proses karantina sapi, lanjut Astria, diambil 10 persen dari seluruh populasi berdasarkan statistik pihaknya.

"Karena ini hanya survailans hewan potong, berbeda dengan ternak bibit. Kalau yang dikirim adalah bibit sapi, kita 100 persen pengambilannya. Karena ini adalah ternak potong yang akan disembelih, ini hanya dilakukan surveilans 10 persen dari total populasi. Misal, sekarang yang diajukan 200 ekor, diambil sampel 20 ekor saja karena di atas 100 persen itu sudah bisa",tutupnya.(RED)

Related

Kabar Rakyat 3324217914096980060

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item