Pertahankan Tradisi, "Kalondo Wei" Masih Tetap Dilaksanakan di Kota Bima
Calon Pengantin Wanita Saat Diarak.METEROmini/Dok |
KOTA BIMA - Tiap daerah memiliki keunikan serta memiliki tradisinya masing - masing. Daerah Bima salah satunya memiliki tradisi kalondo wei (menurunkan istri) salah satu tradisi yang hingga sekarang masih dilestarikan dan masih tetap dilaksakan oleh masyarakat Bima.
Kalondo wei merupakan tradisi suku Bima yang membawa keliling calon pengantin wanita melalui jalan sekitar kampung dengan menggunakan tandu dan berpakaian adat Bima seperti yang dilakukan warga rt 12 rw 04 kampung Bara Kelurahan Paruga Kota Bima dalam acara pernikahan seorang gadis bernama Tri Ekawati, jum'at (25/6/21).
Tri Ekawati rencanannya akan dinikahkan dengan seorang pemuda idamannya. Sebelum melalui acara atau prosesi selanjutnya, tradisi Kalondo Wei sebagai tradisi peninggalan para pendahulu yang wajib dilaksanakan dulu sebelum acara - acara lain dilaksanakan.
Salah satu tokoh pemuda setempat bernama Adnan menjelaskan, kegiatan sakral seperti ini kami selalu aktif dan kompak dalam melaksanakannya
“Alhamdulillah semua warga partisipasi dalam kegiatan di kampung. Selama ini kami menjaga kebersamaan antar warga, ” katanya
Adnan menambahkan, bahwa kalondo Wei adalah warisan tradisi leluhur kita, meski jaman sudah modern namun kami tetap kami adakan.
"kami masih melestarikan warisan adat dan tradisi ini. Sangat menarik melihat calon pengantin perempuan duduk dengan ayu yang diarak oleh banyak orang, ” ungkapnya
Adnan berharap kebersamaan warga terus kompak, khususnya dalam setiap kegiatan yang sakral seperti ini.
"Dengan menjaga tradisi leluhur kita, maka generasi selanjutnya akan tahu betapa tingginya nilai adat dan tradisi leluhur yang harus kita jaga, "tutupnya.(RED)
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.