Jalan Rusak Parah, Warga Monta dan Sape Blokir Jalan di Hari Yang Sama

Kondisi jalan di Kecamatan Sape dan Monta yang menuai aksi demonstrasi warga, Kamis, 14 Februari 2019. METROMINI/Dok
KABUPATEN BIMA - Kondisi jalan yang ada di Kabupaten Bima rata-rata dalam kondisi yang tidak layak. Tak ayal, kondisi infrastruktur yang satu ini kerap memicu protes dan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat. Kamis, 14 Februari 2019, dua titik aksi warga Kabupaten Bima menggelar boikot jalan dan menuntut kepada pemerintah atas perbaikan jalan yang ada di wilayahnya. Dua titik aksi tersebut, berlangsung di Kecamatan Monta dan Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. 

Di Kecamatan Monta, tepatnya di cabang Desa Sakuru atau perbatasan Kecamatan Belo dan Monta, warga se tempat yang kesal karena tidak diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Bima atas kondisi jalan yang ada di Desa Tangga Baru, akhirnya menuai protes keras dalam bentuk pemblokiran jalan yang memasuki kecamatan tersebut. 

Warga meminta agar janji politik Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri atas perbaikan jalan di Desa Tangga Baru dan di Kecamatan Monta agar direalisasikan secepatnya. Koordinator Lapangan (Korlap) aksi itu, Hendara Purwanto mengatakan, pihaknya sangat keceewa dengan Bupati Bima karena jalan menuju Desa Tangga Baru tidak pernah diperbaiki oleh Pemerintah Daerah.

"Tuntutan kami dalam aksi kali ini adalah meminta Pemda agar memperbaiki jalan menuju Desa Dusun Tanjung Baru yang ada di Desa Tangga Baru," tegasnya.

Warga di di Kecamatan Monta yang menggelar aksi demonstrasi menuntut perbaikan jalan, Kamis, 14 Februari 2019. METROMINI/Dok
Kata dia,  masyarakat dan pemuda yang ada di Desa Tangga Baru sengaja datang ke perbatasan antara Kecamatan Belo dan Monta serta melakukan Pemblokiran jalan sampai tuntutan perbaikan jalan ini dipenuhi oleh pemerintah. Ia pun meminta kepada Bupati, anggota DPRD dan dinas terkait agar membuat surat pernyataan dan berjanji akan segera memperbaiki jalan tersebut.

"Kita akan melakukan boikot jalan ini sampai dengan Bupati, lembaga DPRD dan Dinas PUPR Kabupaten Bima mengerluarkan pernyataan sikap dan menandatangani di atas materi Rp6.000 agar segera memperbaiki jalan yang ada di Dusun Tanjung Baru," tandasnya. 

"Jika tidak, kami akan selalu melakukan pemblokiran jalan, sampai aspirasi kami ini didengar," tambahnya.
Warga di di Kecamatan Sape yang menggelar aksi demonstrasi menuntut perbaikan jalan, Kamis, 14 Februari 2019. METROMINI/Dok
Sementara, di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima tepatnya di Desa Bugis, akibat kondisi jalan provinsi yang menghubungkan antar Kecamatan di Kabupaten Bima, puluhan amnggota Kerukunan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Sape (KKPMS) turun aksi dan memblokade jalan serta membakar ban di tengah jalan, Kamis, 14 Februari 2019.

Koordinator aksi, Imam dalam orasinya mengatakan, perbaikan setiap jalan raya yang rusak di Kecamatan Sape belum dikerjakan secara maksimal, diantaranya jalan yang berada di Desa Bugis, Desa Nae, Desa Nbuncu dan Desa yang lainnya. 

"Kami sengaja menginisiasi aksi demontrasi ini sebagai upaya menyuarakan aspirasi masyarakat yang mengeluh atas kondisi jalan yang rusak di Kecamatan Sape," jelasnya.

"Dan keresahan masyarakat terhadap kondisi jalan raya wilayah Kecamatan Sape diantaranya jalan lintas Poja-Toi, jalan lintas Nae-Sangia, jalan lintas Dusun Kabela Desa Nbuncu serta jalan lingkar Desa Bugis," sambung dia.

Menurutnya, akses jalan raya yang baik sebagai kebutuhan penting dalam aktivitas perekonomian, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan merupakan sebuah keharusan yang penting untuk dilakukan oleh pemerintah. Sebab, hal ini sudah diatur dalam undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan dan juga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pemiliharaan dan Perbaikan Jalan.

Oleh sebab itu, lanjutnya, pemerintah harus merespon tuntutan rakyat saat ini, Jika tidak, maka pihaknya akan terus berteriak di tengah jalan dan memblokir jalan yang ada agar pemerintah daerah mau mendengar dan segera memperbaiki jalan yang ada saat ini. 

Sementara itu, Camat Sape, Kamaruddin S.Sos menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran OPD terkait (Dinas PUPR Kabupaten Bima, red) atas aspirasi memperbaiki kerusakan jalan tersebut. Ia meminta, dalam menyampaikan aspirasi yang dilakukan masyarakat agar dilakukan dengan dengan teratur dan menjaga stabilitas keamanan. 

"Kami harap aksi yang dilakukan tidak anarkis dan jangan pula sampai ada penyusup hingga memicu suasana instabilitas di Kecamatan Sape," ujar Camat. 

Ia mengaku, tuntutan para pendomo belum bisa dipenuhi langsung oleh dirinya. Sebab, yang bisa menjawab tuntutan mereka adalah Kepala Daerah atau Dinas PUPR Kabupaten Bima.

"Saya selaku perpanjangan tangan Bupati berfungsi sebagai penyambung aspirasi warga dan kapasitasnya hanya dalam hal berkoordinasi saja. Selanjutnya, yang bisa menjawab adalah Pimpinan kami yaitu Ibu Bupati atau dinas tehnis yang dalam hal ini adalah Dinas PUPR Kabupaten Bima," ujarnya. (RED)

Related

Kabar Rakyat 7005669677783755631

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item