Basmi Aedes Aegypti, Dikes Gelar Fogging di Kota Bima

Kegiatan fogging yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bima. METROMINI/Dok
KOTA BIMA - Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima,  Drs. H. Azhari mengungkapkan, melalui Seksi Pengendalian Penyakit di Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular sejak tanggal 16 Desember 2018 lalu melaksanakan kegiatan fogging atau penyemprotan dalam mencegah berkembangnya penyakit demam berdarah di hunian warga.

"Dari tanggal 16 Desember 2018, kegiatan fogging dalam mengantisipasi berkembangnya penyakit demam berdarah dilakukan di Kelurahan Penaraga yang kemudian dilanjutkan ke Kelurahan Penanae, Kecamatan Raba, Kota Bima,," ungkap dia, Sabtu (23/12/2018.

Setelah itu, sambung dia. kegiatan Fogging fokus kasus Demam berdarah dilanjutkan di Kelurahan Rontu dan juga di wilayah Kompi Senapan A, Kecamatan Asakota, Kota Bima. 

"Dan kegiatan yang dilakukan di bawah kendali Kasi Pengendalian Penyakit (P2) Dikes Kota Bima digelar di Kelurahan Sambinae, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Dan hari ini, dilanjutkan pula di Kelurahan Lampe, Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima," tambah dia, pagi tadi.

Ia menjelasakan, dalam kegiatan ini, awalnya pihak Puskesmas (PKM) atau Rumah Sakit (RS) yang menerima pasien atau mengetahui gejala demam berdarah. Petugas selanjutnya turun ke lapangan dan melakukan survei serta mempelajari karakter dan pola hidup yang ada di masyarakat, di mana didapatkannya pasien demam berdarah. 

"Setelah survei dan mempelajari kondisi di lapangan, Petugas akan menentukan jenis jentik yang dialami warga yang kemudian baru dilakukan proses penyemprotan. Protap kegiatan itu, SOP-nya seperti itu," tandas dia. 

Ada juga, kata dia, laporan di masyarakat bahwa ditemukan potensi demam berdarah, namun setelah dilakukan pengecekan ternyata pasien hanya mengalami malaria. Memang, kondisi pasien yang malaria, bawaannya mirip dengan gejala orang yang sakit demam berdarah. Dan contoh dari keadaan ini sering terjadi di wilayah bagian barat seperti di Kelurahan Tanjung,  Melayu, Sarae dan Paruga. 

"Untuk itu, selama potensi demam berdarah terjadi di sebuah kelurahan sudah pasti kami akan turun cek ke lapangan dan selanjutnya akan melaksanakan kegiatan fogging dalam hal pemberantasan nyamuk bernama Aedes Aegypti, yang menyebabkan penyakit demam berdarah ini," jelasnya. (RED | ADV)

Related

Pemerintahan 8694614861270032105

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

 


SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Iklan

 


Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item