Nilam Tuding Ketua Prodi dan Dosen Kimia STKIP Bima Arogan dan Lepas Tanggungjawab

Mahasiswa STKIP Bima, Nilam Sari. METEROmini/Dok

KOTA BIMA - Salah satu Mahasiswa Jurusan Kimia di Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima keluhkan sikap oknum Ketua Prodi Program Studi Pendidikan Kimia yang lalai dalam menjalankan tugas sebagai seorang ketua dan sikap oknum Dosen dinilai sangat otoriter oleh mahasiswanya. 

Seorang mahasiswa, Nilam menyatakan, sikap otoriter seorang dosen yang tidak profesional sebagai seorang Ketua Prodi dinilai tidak memberikan contoh yang baik terhadap mahasiswa bimbingannya.

"Dosen pembimbing Skripsi tak seharusnya otoriter dan Kaprodi tentu harus lebih profesional dan paham tentang tanggung jawabnya dalam menyikapi mahasiswa, seharusnya bersikap dewasa dan profesional. Kaprodi seharusnya memperhatikan hal demikian sebagai bahan evaluasi diri," ungkapnya Kami (15/7/2021).

Kata Nilam, selama mahasiswa melakukan konsultasi masalah Skripsi, oknum Dosen tersebut sering tidak masuk pas jam ditentukan oleh kampus. Bahkan, kata dia, oknum dosen tersebut tidak menjalankan tugasnya sebagai dosen pembimbing.

"Selama bimbingan 3 pekan beliau kadang datang jam setengah 11, dan jam 11. Bahkan hampir masuk setengah 12," ungkapnya.

Baca Juga: Prasasti RTP Taman Kodo Belum Ditandatangani Walikota Bima, LEAD Tuding Tidak Jelas !!!

Menurutnya, penekanan Dosen pembimbing tersebut sudah diluar dari tugas seorang dosen. Bahkan setiap mahasiswa yang melakukan konsultasi, tetap ditekan untuk mengirim fail skripsi melalui email. Namun, kata dia bahasa yang dikeluarkan oleh oknum dosen tersebut tidak mencerminkan seorang dosen pembimbing yang baik

"Ya, dia tidak menyuruh saya untuk mengambilnya dan menekan untuk kirim di email beserta BAB II yang ia janjikan untuk direvisi kemudian menghina saya lebih pandai dari anak SD dan Saya harus merasa diri sedang chat dengan siapa. Padahal saya tanya baik- baik," kesalnya.

Nilam tegaskan, kritikan mahasiswa terhadap oknum ketua prodi itu sudah sering dilakukan. Tidak terima atas  tindakan dosen tersebut, ia minta Ketua STKIP Bima untuk ganti ketua Prodi yang arogan itu.

"Saya tidak terima ketika beliau mau mengganti pembimbing satu karena masalah yang saya anggap tidak sampai buat gonta ganti pembimbing, turunkan jabatan Kaprodi Putri Ayu Mutmainnah dan Adili Dosen Otoriter Sry Agustina. Karena di anggap tidak dewasa dan profesional. Di duga, ada unsur kebencian dosen terhadap Mahasiswa," tegasnya.

Hingga berita ini dipublikasikan Ketua Prodi maupun oknum dosen masih diupayakan konfirmasi. (RED)

Related

Kabar Rakyat 5239636607331433240

Posting Komentar

  1. Terlalu lebay, baru segitu udah dihebohkan sampai ke media. Pada masa pandemi ini memang lebih dianjurkan tidak bimbingan langsung (draf dikirim via email) dan itu jauh lebih hemat karena file tidak dicetak dan tidak perlu bolak-balik ngampus.
    Dia belum ngerasain bagaimana rasanya menghubungi pembimbing untuk konsultasi atau sekedar meminta tanda tangan tapi pesan tidak dibalas, hanya dibaca dan terkadang tidak dibaca, jadinya harus dihubungi kembali esok hari atau lusa dan seperti itu lagi, bahkan bisa sampai 1 atau 2 minggu kemudian baru dapat respon. Jadi mahasiswa jangan terlalu lebay lantaran dikoreksi, mungkin saja dari segi kualitas isi tulisan memang rendah sehingga dibandingkan dengan siswa SD. Seharusnya itu menjadi pelajaran untuk introspeksi diri, bersabar, dan berjuang, karena semua perlu usaha.

    BalasHapus
  2. Lebai ini mahasiswa mental krupuk

    BalasHapus
  3. Belum ngerasain kuliah di teknik sipil yang tugasnya sama ngerinya seperti skripsi. Yang kadang2 tugas dilempar dari lantai 2.. Kalau ngerjar deadline rela begadang tiap malam.. Ini sih mahasiswa didikan drakor terlalu cengeng..

    BalasHapus
  4. Mahasiswa apa seperti ini, tidak punya seni komunikasi timbal balik yang baik, tidak bisa mengambil hati dan melihat psikologi Dosbingnya maunya enak sendiri. jika selesai ini adalah salah satu tamatan sarjana yang tidak siap pakai, banyak omong, banyak protesnya daripada kerjanya. hati2 . . .

    BalasHapus
  5. Bodoh nya keterlaluan. Kenapa mahasiswa itu di persulit oleh dosen karena dosen mau mahasiswa bimbingan nya pintar dan lebih memahami isi daripada skripsi mu saat ujian akhir supaya tidak malu-maluin dosen pembimbing mu tolo.

    BalasHapus
  6. Baru segitu sudah ngeluh.. Mahasiswa itu seharusnya lebih tahan banting untuk membentuk karakter dan berpikir lebih dewasa sehingga bisa sebagai Agent Of Change..

    BalasHapus
  7. Ini baru kuliah di kandang sendiri blm kluar daerah . Hambatannya lebih dr ini. Hambatan yg dialami saat skripsi ini klo di kota besar itu baru tgs harian aja . Gmn klo anda kuliah di pulau jawa? Malang? Jogja? Anda akan dibuat nangis oleh dosen krn kualitas yg diinginkan bukan asal lulus.

    BalasHapus
  8. Anonim12.34

    Diriku mahasiswa yang sedang proses skripsi tertawa melihat ini, belum merasakan chat di read aja selama sebulan? Tiba-tiba dospem membatalkan jadwal konsul, wkwkwk malahan sengaja dibentak dospem supaya kita lebih kuat, dunia luar kebih kejam kawaaannn, haduuhhh

    BalasHapus
  9. Anonim08.56

    Percayalah apa yg dilakukan dosen kmu, blom sebanding dgn apa yg kamu alami didunia kerja. karna beberapa dosen emang sengaja bersikap demikian, agar apa yg kita dapatkan tidak melulu harus mulus. Ada mental yg harus ditempa biar gak menye², disinilah kesabaran kita di uji. Masih mau gak berjuang sampai akhir, atau males²an putus asa ditengah jalan.

    BalasHapus

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan pembahasan tulisan.

emo-but-icon

SPONSOR

join

FANSPAGE METROMINI

METROMINI VIDEO

Arsip Blog

Ikuti Tweet Metromini

item